Pages

Monday, June 29, 2009

Kiat Ampuh untuk memperoleh Kedamaian

Di zaman yang mengagungkan hidup kemewahan, kepintaran, iptek dan sejenisnya kesederhanaan dipandang sebagai kebodohan. Padahal, tanpa kesederhanaan kedamaian akan sulit datang.

Soal harta dan dunia, manusia tak akan merasa puas, seperti orang minum air laut. Semakin banyak ia minum akan semakin haus. Kehausan terhadap dunia menyebabkan manusia tidak menemukan kedamaian dan kebahagian. Hidupnya sengsara dan hatinya gelisah.

Orang yang tak mampu mengendalikan dirinya, bagaikan berlari mengejar bayangannya sendiri. Semakin dikejar semakin lari. Kita diam ia diam juga. Energi habis bukan untuk mencapai tujuan hidupnya, tetapi habis untuk mengejar tuntutan nafsunya yang tak terkendali.

Kedamaian dalam hal ini, menjadi bayangan yang lari setiap kejar. Padahal ia ada di sini, dalam cara kita hidup dan mensyukuri kehidupan.

Sayangnya, di zaman yang mengagungkan kemewahan, kepintaran, kecerdasan, iptek dan sejenisnya, kesederhanaan dan kedamaian dipandang sebagai kebodohan dan ketidaktahuan dalam menikmati. Ada juga yang menyebutkan dengan “rugi besar” ada peluang kaya tidak diambil. Ada juga yang mengatakan “kasihan” punya harta tidak digunakan untuk senang-senang, padahal hartanya tidak dibawa mati.

Bagi para pencari kedamaian teladani presiden Iran Ahmadenajat, hidup yang sangat sederhana. Padahal ia punya kedudukan yang tinggi, punya peluang besar untuk mendapatkan kekayaan, tapi ia memilih hidup sederhana. Mengapa? Karena ia menteladani pemimpin spiritualnya, memilih kedamaian di dunia dan kebahagiaan di akhirat.

Download gratis Amalan praktis dan doa2 pilihan, di halaman Produk Islami/eBook Islami:
http://www.tokoku99.com
di website ini juga ada free eBook dan software

Wassalam
Syamsuri Rifai
http://syamsuri149.wordpress.com

Jaringan Dakwah kami
PECINTA KELUARGA BAHAGIA
http://www.facebook.com/group.php?gid=37020211895
KOMUNITAS MUSLIM BEKASI
http://www.facebook.com/group.php?gid=71586001237
KOMUNITAS MUSLIM DEPOK
http://www.facebook.com/group.php?gid=80423046902
KOMUNITAS MUSLIM SURABAYA
http://www.facebook.com/group.php?gid=58672909211
KOMUNITAS MUSLIM CILACAP DAN PURWOKERTO
http://www.facebook.com/group.php?gid=141140485301
Syamsuri Multiply
http://syamsuri149.multiply.com

Milis
Keluarga Bahagia
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
Shalat dan Doa
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
FengShui Islami
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Dua Penghalang Kebahagiaan

Manusia umumnya kemana-mana membawa dua penghalang kebahagiaan. Penghalang pertama: informasi dari luar yang dibawa oleh mata dan telinga. Yang kedua, bersumber dari dalam pembawanya adalah emosi, perasaan, dan opini. Dua penghalang ini bisa disingkirkan oleh pikiran yang jernih dan hati yang bening.

Kita mesti selalu mewaspadai mata dan telinga. Melalui mata banyak sesuatu yang masuk pada diri kita. Ada beberapa hal yang amat dipengaruh oleh pandangan mata: keinginan, cinta, nafsu, dengki, iri, kagum, suka, benci, dan lainnya. Demikian juga dengan telinga, ia membawa masuk dan mempengaruhi sama banyaknya dengan unsur yang ada di dalam tubuh kita.

Manusia yang kedewasaannya kurang, ia akan membiarkan dirinya di dikte oleh mata dan telinganya. Apa saja yang dibawa masuk oleh mata dan telinga, ia akan mengkonsumsinya mentah-mentah. Inilah yang bisa menjelaskan, mengapa manusia mudah sekali marah di depan umum? Ini juga yang bisa menerangkan mengapa begitu ada berita buruk, seseorang langsung bereaksi secara serabutan? Proses masuknya informasi dan stimulasi dari luar yang masuk ke dalam diri tanpa melalui proses yang matang langsung menjadi sikap dan keputusan. Manusia seperti ini semestinya segera datang ke dokter jiwa atau ke rohaniawan karena ia sedang terjangkit penyakit jiwa.

Penghalang yang kedua adalah : emosi, perasaan dan opini sudah ada di dalam diri manusia sebagai modal untuk merespon. Apapun stimulasi dan informasi yang datang dari luar akan diganggu untuk masuk ke dalam rangka emosi, perasaan dan opini yang ada, untuk kemudian diproduksi menjadi sikap dan keputusan. Sikap dan keputusan akan banyak gelapnya jika kerangka terakhir juga gelap. Manusia yang sejak kecil dibentuk oleh keluarga dan linkungan menjadi orang yang penuh curiga, mudah meledak, tersinggung, senang di puji, dan sejenisnya mudah sekali dipengaruhi oleh emosi, perasaan dan opini.

Manusia yang selfmanagement-nya kurang tertata, maka ia membiarkan saja kedua sisi negatif tersebut hidup semena-mena dalam dirinya.

Ada yang dibuat menjadi manusia prustasi. Ada yang dibohongi seumur hidup. Ada yang dibiarkan menjadi manusia kanak-kanak selamanya. Ada yang baru sadar setelah ada kebangkrutan dan penderitaan. Ada yang terkejut dengan perubahan lingkungan, begitu keadaan berubah. Dan masih banyak lagi tipe-tipe manusia.

Anda tentu bertanya siapa yang bisa menghilangkan kesewenang-wenangan dua penghalang tersebut? Berdasarkan pengalaman kita akan menemukan jawabannya yaitu: yang bisa menghahalangi dan mengelolanya hanyalah pikiran yang jernih dan hati yang bening.

Ibarat melihat bayangan bulan di air. Kita tentu saja tidak bisa menemukan bulan dengan mengaduk-aduk airnya. Ketenangan dan kejernihan merupakan syarat utama bagi utuhnya bayangan bulan.

Bedanya, jika ketenangan air butuh kesabaran menunggu saja, ketenangan jiwa membutuhkan waktu yang lama dan panjang. Kita dilatih oleh banyak sekali kesulitan hidup. Ditabarak,diinjik, dibuat hampir mati oleh banyak ketidaktahuan, berperang amat lama di medan laga hawa nafsu. Dan proses peperangan terakhir akan terjadi sepanjang manusia masih bernafas. Belum sempurma memang. Namun, begitu kejernihan pikiran dan hati berada jauh di atas hawa nafsu sukses dan kebahagian akan sering berkunjung.

Nah, bila ada orang yang mampu meletakkan kejernihan pikiran dan kebeningan hati diatas semua unsur tubuhnya maka semua aktualisasi potensi diri akan menjadi positif. Dari sinilah kita akan menemukan kesuksesan, kebahagiaan dan kedamaian yang sejati.

Download gratis Amalan praktis dan doa2 pilihan, di halaman Produk Islami/eBook Islami:
http://www.tokoku99.com
di website ini juga bisa download eBook dan software

Wassalam
Syamsuri Rifai
http://syamsuri149.wordpress.com

Jaringan Dakwah kami
PECINTA KELUARGA BAHAGIA
http://www.facebook.com/group.php?gid=37020211895
KOMUNITAS MUSLIM BEKASI
http://www.facebook.com/group.php?gid=71586001237
KOMUNITAS MUSLIM DEPOK
http://www.facebook.com/group.php?gid=80423046902

KOMUNITAS MUSLIM SURABAYA
http://www.facebook.com/group.php?gid=58672909211
KOMUNITAS MUSLIM CILACAP DAN PURWOKERTO
http://www.facebook.com/group.php?gid=141140485301
Syamsuri Multiply
http://syamsuri149.multiply.com

Milis
Keluarga Bahagia
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
Shalat dan Doa
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
FengShui Islami
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami


Friday, June 26, 2009

Sukses Alami itu Indah

Bermacam-macam manusia memaknai sukses. Dari ukuran materi, kedewasaan, spiritual sampai dengan penghargaan sosial yang amat tinggi. Ada yang sukses dengan penuh rekayasa, akal bulus dan trik. Ada orang sukses dengan jalan yang biasa-biasa saja. Ada yang sukses dengan cara yang alami.

Bila diumpamakan dengan bunga, orang sukses yang penuh dengan rekayasa mirip dengan bunga di vas bunga. Cepat cantik dan pasti layu. Orang sukses dengan jalan biasa-biasa ibarat bunga di taman rumah. Memerlukan usaha menanam, memupuk, menyirami dengan air. Layunya lebih lama dibandingkan dengan bunga di vas bunga. Sukses dengan jalan alami persis seperti bunga di gunung. Tidak ada yang menanam, tidak ada yang memupuk, apalagi yang menyirami. Ia menjadi bagian dari keindahan siklus alami. Ia juga akan layu. Tapi kalau bunga di vas bungan dan taman rumah layunya diikuti oleh perasaan sedih dan tidak ikhlas. Bunga di gunung layu tanpa diikuti oleh perasaan sedih. Ia mengikuti siklus alam tanpa penolakan. Cirinya adalah: Indah dan ikhlas, mengikuti kehendak Penciptanya.

Sukses yang alami dikatakan indah dan ikhlas, karena ia tumbuh seperti indahnya bunga di gunung tanpa harapan untuk dipuji. Tidak juga disertai rasa ketakutan layu bila saatnya sudah tiba.

Islam mengajarkan sukses seperti indahnya bunga di gunung, tanpa rekayasa yang mengganggu siklus keindahan alam, dan mengganggu kehidupan orang lain. Bahkan menambah indahnya kehidupan insani.

Sukses seperti inilah yang diidamkan oleh setiap nurani. Patuh pada kehendak dan keinginan Ilahi. Dialah Yang Maha Indah dan Maha Dermawan. Keindahan-Nya meliputi alam semesta. Kecuali diganggu oleh para perusaknya, diracuni oleh mereka yang ambisi mencapai sukses dengan penuh rekayasa, akal bulus dan intrik.

Sukses dalam bidang apapun, yang membuahkan kegelisahan hati dan goncangan hidup, tentu itu bukan sukses sejati yang menjadi idaman setiap insani. Sukses seperti ini penuh rekayasa, akal bulus dan intrik. Paling tidak, bergantung pada keinginan manusia alias “apa kata orang”.

Sukses yang alami adalah indah dan ikhlas. Rasulullah saw teladannnya. Konsep dasarnya: menyesuaikan keinginan dengan keinginan Allah swt, tidak menginginkan kecuali keinginan-Nya. Karena Dialah Yang Maha Indah, Sumber segala keindahan. Sukses seperti inilah idaman nurani setiap insani. Memilih hidup sederhana walaupun peluang kemewahan duniawi berada di depannya, bahkan ditawari. Sekiranya Rasulullah saw menerima tawaran Allah swt gunung-gunung menjadi emas, tentu tak ada yang menandingi kemewahannya.

Inilah yang diteladani oleh para pejuang dan pemimpin yang sejati. Mereka memilih sukses yang alami, indah dan damai. Tidak gelisah saat layunya tiba, tidak sedih saat waktu berakhirnya tiba. Bahkan bahagia saat kematian menjemputnya.

Duhai sukses yang sejati, dimanakan engkau berada? Negeri ini dan penghuninya merindukan kehadiranmu. Kunjungi dambaan kami dan negeri kami!

Download gratis Amalan praktis dan doa2 pilihan, di halaman Produk Islami/eBook Islami:
di website ini juga bisa download eBook dan software

Wassalam
Syamsuri Rifai

Jaringan Dakwah kami
PECINTA KELUARGA BAHAGIA
KOMUNITAS MUSLIM BEKASI
KOMUNITAS MUSLIM DEPOK

KOMUNITAS MUSLIM SURABAYA
KOMUNITAS MUSLIM CILACAP DAN PURWOKERTO
Syamsuri Multiply

Milis
Keluarga Bahagia
Shalat dan Doa
FengShui Islami


Wednesday, June 24, 2009

Keajaiban Doa Ummu Dawud

Wahai saudara-saudaraku khususnya yang punya problem! Mari kita manfaatkan bulan Rajab yang mulia ini, untuk menemukan solusi yang terbaik terhadap problem yang sedang kita hadapi. Kita jadikan kisah ini sebagai motivator untuk menumbuhkan semangat baru dan keyakinan yang kuat bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Dermawan memberi solusi, memberi karunia, memberi …dan memberi… di luar dugaan dan kemampuan manusia.

Semoga berkat doa Ummu Dawud dan bulan Rajab yang mulia ini kita menemukan keajaiban dalam hidup dan kehidupan seperti yang telah didapatkan oleh Ummu Dawud dalam problemnya yang sungguh amat berat.

Jika Doa Ummu Dawud merupakan amalan yang paling utama di bulan Rajab, maka dapatlah dipahami bahwa doa ini sangatlah ampuh bagi yang punya problem, dan bulan Rajab merupakan bulan yang mengalirkan energi yang kuat untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Dalam tata caranya doa ini dibaca bakdah Zuhur pada hari Nishfu Rajab (tanggal 15 Rajab), yang diawali dengan berpuasa dari tanggal 13, 14 dan 15 Rajab.

Kisah Keajaiban Doa Ummu Dawud
Kisah ini diceritakan oleh Ibrahim bin Ubaidillah bin Fadhel bin Ula’ Al-Madani.
Ummu Dawud adalah Fatimah puteri Abdillah bin Ibrahim, saat itu usianya sangat tua.

Ummu Dawud berkata: Abu Ad-Dawaniq telah membunuh Abdullah bin Hasan, yang sebelumnya ia juga membunuh kedua putera Abdullah yaitu Muhammad dan Ibrahim. Kemudian ia menangkap anakku Dawud bin Al-Husein di Madinah, bersama anak pamannya Al-Husein. Ia mengikatnya dengan rantai besi, lalu membawanya ke Irak.

Sejak saat itu aku tidak pernah lagi melihat anakku dan tidak pernah mendengar beritanya, ia dipenjara di Irak. Aku sangat sedih, aku hanya bisa memohon kepada Allah dan merendahkan diri di hadapan-Nya. Aku memohon kepada Allah swt agar anakku segera dibebaskan dari penjara. Aku juga minta tolong kepada saudara-saudaraku yang zuhud dan ahli ibadah untuk memohonkan kepada Allah agar aku segera dipertemukan dengan anakku sebelum kematian menjemputku. Mereka telah berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan harapanku.

Beberapa hari berikutnya aku mendengar berita bahwa anakku dibunuh. Sebagian orang memberitakan bahwa anakku dan anak pamannya akan digantung tiang gantungan. Aku sangat sedih, semakin hari semakin kurasakan besar musibahku. Aku merasa bahwa doaku tidak diijabah dan permohonanku tidak diperkenankan. Hatiku terasa sempit, umurku semakin tua, tulangku semakin ringkih, hampir-hampir aku merasa putus asa karena anakku, lemahnya tubuhku dan menuanya umurku.

Pada suatu hari aku mendatangi Abu Abdillah Ja’far bin Muhammad Ash-Shadiq (sa). Saat itu beliau sedang sakit. Setelah bertanya keadaannya dan mendoakannya, aku minta izin untuk pulang. Saat aku mau pulang beliau bertanya: “Wahai Ummu Dawud, bagaimana berita tentang Dawud, engkau telah menyusuiku bersamanya.” Maksudnya beliau saudara sesusu dengannya.

Mendengar pertanyaan dan pernyataannya aku menangis sambil berkata: Jadikan aku tebusanmu, Dawud dipenjara di Irak. Sejak itu aku tidak mendengar lagi beritanya, aku hampir putus asa. Aku ingin sekali berjumpa dengannya. Aku sangat merindukannya. Aku mohon engkau mendoakannya karena dia adalah saudaramu yang sesusu.

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: Wahai Ummu Dawud, tahukah kamu tentang doa Istiftah, doa mustajabah, doa keselamatan. Dengan doa ini Allah Azza wa Jalla membukan pintu-pintu langit, para malaikat akan hadir untuk menyampaikan kabar gembira tentang ijabahnya doa. Inilah doa yang mustajabah, doa yang tak ada hijab dengan Allah azza wa jalla, orang yang membacanya akan mendapatkan pahala surga.

Fatimah (Ummu Dawud) bertanya: Wahai putera orang-orang suci, bagaimana cara aku mengamalkannya?

Beliau berkata: Wahai Ummu Dawud, sebentar lagi kita akan memasuki bulan yang mulia yaitu bulan Rajab, bulan yang penuh berkah, bulan yang besar kemuliaannya, di dalamnya doa didengar oleh Allah swt. Berpuasalah selama tiga hari di dalamnya, hari ke 13, 14, dan 15; inilah hari-hari biydh (purnama). Kemudian lakukan mandi sunnah pada hari Nishfu ketika matahari tergelincir; lalu lakukan shalat sunnah Zawal delapan rakaat (setiap dua rakaat salam) secara khusuk, sempurnakan rukuk dan sujudnya serta qunutnya. Pada rakaat pertama sesudah Fatihah membaca surat Al-Kafirun, rakaat kedua sesudah Fatihah membaca surat Al-Ikhlash (6 kali), pada rakaat berikutnya baca surat-surat pendek sesuai dengan yang kamu kehendaki. Selanjutnya lakukan shalat Zuhur, kemudian lakukan lagi shalat sunnah delapan rakaat, sempurnakan rukuk dan sujudnya serta qunutnya. Lakukan shalat ini di rumah yang bersih dan tempat yang bersih, pakailah wangi-wangian, karena para malaikat menyukainya.Usahakan tidak ada seorangpun memasukinya dan ngajak bicara denganmu, atau sisa waktunya isi dengan zikir dan amalan sunnah. Jika perlu catatlah amalan dan doa ini. Sesudah membaca doa ini, sujudlah sambil membaca doa: Allahumma laka sajadtu ..(selengkapnya doa ini ada di bagian akhir doa Ummu Dawud).

Usahakan matamu ikut bertasbih dengan tetesan air matamu. Karena hal itu menjadi tanda ijabahnya doa, terbukanya hati dan tercurahnya ibrah (pelajaran). Jagalah baik-baik apa yang telah aku ajarkan padamu, hati-hati jangan sampai jatuh pada tangan orang lain yang akan memanfaat doa ini untuk tujuan yang tidak benar. Karena doa ini adalah doa yang mulia, di dalamnya terdapat nama yang paling agung, yang jika berdoa dengannya, Allah akan mengijabah doanya dan memberi apa yang dimohonnya sekalipun langit dan bumi telah melebur, semua lautan telah menyatu dengan yang lain. Semuanya akan berada di antara kamu dan hajatmu. Dengan doa ini Allah azza wa jalla akan memberi kemudahan padamu untuk mencapai apa yang kamu inginkan, memberimu apa yang kamu harapkan, menunaikan hajatmu, dan menyampaikan kamu apa keinginanmu. Siapa saja, laki maupun perempuan, yang berdoa dengan doa ini ia akan diijabah doanya oleh Allah swt. Sekiranya semua jin dan manusia memusuhi anakmu, niscaya Allah melindungimu dari bahaya mereka, menjagamu dari kejahatan lisan mereka, dan menghinakan kuduk mereka, insya Allah.

Ummu Dawud berkata: Setelah aku mencatatnya aku pulang ke rumah. Ketika memasuki bulan Rajab, aku menunggu hari-hari itu. Aku berpuasa dan berdoa sebagaimana yang beliau perintahkan padaku. Sesudah melakukan shalat Maghrib dan Isya’, dan sesudah berbuka puasa, aku melakukan shalat-shalat sunnah sehingga larut malam. Lalu aku tidur. Dalam tidurku aku mimpi bershalawat kepada para malaikat, para nabi, para syuhada’, para abdal dan hamba-hamba Allah yang shaleh, dan aku bermimpi berjumpa dengan Rasulullah saw. Dalam mimpiku beliau berkata padaku: “Wahai puteriku, wahai Ummu Dawud, berbahagialah! Semua yang kamu inginkan agar saudara-saudaramu menjadi penolongmu dan pemberi syafaat untukmu, permohonan ampunan bagimu, semuanya membahagiakanmu, hajatmu telah tercapai. Berbahagialah dengan ampunan Allah dan ridha-Nya, kamu telah dibalas dengan kebaikan. Berbahagialah! Allah telah menjaga anakmu dan akan mengembalikannya padamu, insya Allah.”

Kemudian aku terbangun dari tidurku. Demi Allah, tidak lama kemudian nampaklah dari kejauhan seorang pengendara yang berlari kencang dari arah Irak. Setelah mendekat padaku ternyata dia adalah anakku Dawud.

Ia berkata padaku: Wahai ibuku, aku dipenjara di Irak dalam ruangan penjara yang sangat sempit. Aku tak punya harapan untuk dilepaskan dari penjara. Ketika tidur di malam nishfu Rajab aku bermimpi, melihat dunia merendah padaku sehingga aku melihatmu sedang melakukan shalat di sajadahmu dikelilingi oleh para tokoh, kepala mereka di langit dan kaki mereka di bumi. Mereka berpakaian warna hijau, mereka bertasbih di sekitarmu. Salah seorang dari mereka berwajah tampan seperti indahnya wajah Nabi saw, pakaiannya bersih, baunya harum, ucapannya lembut, beliau berkata padaku: Wahai putera seorang ibu yang sudah tua dan shalehah, berbahagialah! Doa ibumu telah diijabah oleh Allah azza wa jalla. Lalu aku terbangun. Tak lama kemudian di malam itu juga seorang utusan Abu Ad-Dawaniq mendatangiku, ia memerintahkan agar melepaskan rantai besiku, ia bersikap baik padaku, ia juga memerintahkan agar memberiku uang sepuluh ribu dirham, dan mengantarkan aku pada seorang yang mulia dan mempercepat perjalanannya. Sehingga sampailah aku di Madinah.

Ummu Dawud berkata: Aku segera membawa anakku ke rumah Abu Abdillah Ja’far Ash-Shadiq (sa). Setelah kuucapkan salam padanya aku ceriterakan tentang anakku. Kemudian beliau berkata: “Abu Ad-Dawaniq bermimpi Ali bin Abi Thalib (sa) berkata padanya: ‘Lepaskan cucuku; jika tidak, kamu akan dicampakkan ke neraka’. Dalam mimpinya ia melihat seakan di bawah kaki ada bara api, lalu ia terbangun dan terjatuh. Karena itulah ia membebaskanmu dari penjara.” (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 33-36)

Doa Ummu Dawud, yang dilengkapi teks arab dan bacaan teks latin serta terjemahan Indonesia, bisa didownload di bagian halaman Produk Islami/eBook Islami, di:
Di website ini juga banyak doa2 yang dapat didownload secara gratis.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Milis
Keluarga Bahagia
Shalat dan Doa
FengShui Islami

Di antara kalimat dalam Doa Ummu Dawud

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sayangi Muhammad dan keluarga Muhammad, berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Kau curahkan shalawat, rahmat dan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada para washi Rasulullah, para Syu`ada’ dan Syuhada’, para Imam pemberi petunjuk.

Wahai Yang Hidup, wahai Yang Mengawasi, wahai Yang Hidup ketika tidak ada yang hidup, wahai Yang Hidup, wahai Yang Menghidupkan semua yang mati, wahai Yang Hidup tidak ada Tuhan kecuali Engkau Pencipta langit dan bumi.

Duhai Tuhanku, Junjunganku, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sayangi Muhammad dan keluarga Muhammad, berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Kau sampaikan shalawat, Kau berkahi dan Kau sayangi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.

Sayangi kehinaanku, kepapaanku dan kefakiranku, kesendirianku dan kerendahanku di hadapan-Mu, kebergantunganku dan kepasrahanku pada-Mu.

Ya Allah, aku memohon pada-Mu karena Engkau Pemilik segala sesuatu, apa yang Kau kehendaki pasti terjadi, dan Engkau Maha Kuasa terhadap apa yang Kau kehendaki. Aku memohon pada-Mu dengan kemuliaan bulan yang mulia ini, rumah yang mulia, negeri yang mulia, rukun yamani, maqam Ibrahim, Masy`aril haram, dan dengan hak Nabi-Mu Muhammad saw.

Wahai Yang Menganugerahkan sesuatu kepada nabi Adam, Ibrahim, Ismail dan Ishaq. Wahai Yang Mengembalikan Yusuf pada Ya`qub; wahai Yang Menghilangkan beratnya penderitaan Ayyub setelah tertimpa ujian; wahai Yang Mengembalikan Musa kepada Ibunya dan Menambah ilmu pada Hidhir; wahai Yang Mengkaruniakan Sulaiman kepada Dawud, Yahya kepada Zakaria, dan Isa kepada Maryam; wahai Yang Melindungi puteri Syu`aib; wahai Yang Memberi jaminan pada putera Ummu Musa.

Aku memohon pada-Mu, sampaikan shalawat pada Muhammad dan keluarga Muhammad, ampuni semua dosa-dosaku, selamatkan aku dari azab-Mu; anugerahkan padaku ridha-Mu, keamanan-Mu, kebaikan-Mu, ampunan-Mu dan surga-Mu.

Aku memohon pada-Mu, lindungi aku dari semua lingkaran orang-orang yang menyakitiku, bukakan bagiku semua pintu, ringankan semua yang berat, mudahkan semua yang sulit.

Bisukan semua yang berbicara buruk tentangku, jagalah aku dari semua yang zalim, binasakan semua musuhku dan orang-orang yang dengki padaku, halangi dariku semua orang zalim, singkirkan semua penghalang yang mendindingi antara aku dan hajatku, berilah aku kemampuan untuk membedakan antara kepentinganku dan ketaatan pada-Mu, singkirkan dariku semua penghalang untuk beribadah pada-Mu.

Wahai Yang Membelenggu jin yang durhaka, Yang Melumpuhkan kesombongan setan, Yang Menghinakan kuduk orang-orang yang sombong, Yang Menolak tipudaya para penguasa dari kaum tertindas. Aku memohon pada-Mu dengan kekuasaan-Mu atas apa yang Kau kehendaki, dengan kemudahan-Mu terhadap apa yang Kau kehendaki dan cara Engkau menghendaki, penuhi hajatku sesuai dengan kehendak-Mu.

Doa Sesudah Doa Ummu Dawud
Doa ini dibaca dalam kondisi sujud. Yakni sesudah membaca doa Ummu Dawud sujudlah dan bacalah doa berikut ini:

Ya Allah, aku sujud kepada-Mu, aku mempercayai-Mu, kasihi kehinaanku dan keperluanku, kesungguhanku dan kerendahanku, kemiskinanku dan kefakiranku. Hanya kepada-Mu ya Rabbi, aku berharap dan bermohon.

(Kitab Mafatihul Jinan, bab2, Rajab)

Selengkapnya doa Ummu Dawud, dilengkapi teks arab dan bacaan teks latin serta terjemahan Indonesia, bisa didownload di bagian halaman produk Islami/eBook Islami, di:
http://www.tokoku99.com
Di website ini juga banyak doa2 yang dapat didownload secara gratis.

Wassalam
Syamsuri Rifai
http://syamsuri149.wordpress.com

Tuesday, June 23, 2009

Selamat Datang Bulan Rajab 1430 H

Selamat datang bulan Rajab yang mulia. Bersamaan dengan tenggelamnya matahari 23 Juni 2009 malam pertama bulan Rajab 1430 H telah tiba. Semoga Allah swt mengampuni dosa-dosa kita, mengalirkan karunia dan keberkahan ke dalam hidup kita, dan menjadikannya sebagai pengantar yang indah bagi kita untuk memasuki bulan Ramadhan yang penuh berkah. Amin ya Rabbal 'alamin.

Yang berminat eBook secara lengkap tentang keutamaan, amalan dan doa2 di bulan Rajab, silahkan download gratis di halaman produk Islami/eBook Islami, di:

Jawaban thd pendapat sekitar Keutamaan dan amalan di bulan Rajab

Sebagian kaum muslimin tidak setuju terhadap keutamaan bulan Rajab dan amalan-amalan utama di dalamnya, mereka mengatakan amalan di dalamnya sebagai bid’ah.. Bahkan sebagian mereka mengatakan palsu hadis-hadis tentang keutamaannya dan amalan-amalan di dalamnya. Tentu kita perlu bertanya:

Apa yang dijadikan dasar untuk mengatakan palsu hadis-hadis tentangnya? Siapa yang dijadikan rujukan mereka? Padahal para sahabat pilihan Nabi saw meriwayatkannya seperti Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Abu Said Al-Khudri, Anas bin Malik, juga Siti Aisyah isteri Nabi saw. Bahkan Bukhari dan Muslim juga meriwayatkannya. Hadis-hadis tentang keutamaan bulan Rajab dan amalan di dalamnya bukan hanya shahih, tetapi muttafaqun ‘alayh, bahkan mencapai tingkat mutawatir. Karena hadis-hadis itu diriwayatkan dari jalur Ahlussunnah dan Ahlul bait Nabi saw.

Adapun yang bersumber dari Ahlul bait Nabi saw sangatlah banyak sekali seperti bunga-bunga yang indah di musim bunga. Jika Anda ingin mengetahui hadis-hadis itu, silahkan baca kitab-kitab hadis dari jalur Ahlul Bait Nabi saw, seperti Al-Kafi 8 jilid, Al-Faqih 4 jilid, At-Tahdzib 10 jilid, Al-Istibshar 4 jilid, Al-Wasail 30 jilid, Al-Mustadrak 18 jilid, Biharul Anwar 120 jilid. Jika Anda ingin mengetahui secara lebih khusus hadis-hadis itu, silahkan baca kitab Fadhail syahr Rajab, kitab khusus tentang keutamaan bulan Rajab; dan kitab Fadhailul Asyhur Ats-Tsalatsah, kitab tentang keutamaan tiga bulan: bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan. Dalam dua kitab ini disebutkan para perawi hadis dari kalangan sahabat-sahabat Nabi saw berikut mata rantai sanadnya.

Banyak sekali hadis-hadis tentang keutamaan bulan Rajab dan amalan-amalannya, baik yang bersumber dari sahabat Nabi saw maupun dari Ahlul baitnya (sa). Jika demikian, apa tujuan menyatakan palsu hadis-hadis tersebut? Karena ketidaktahuan atau kesengajaan karena ta’ashshub? Siapa yang menyatakan palsu? Dan siapa yang dijadikan rujukan untuk menyatakan palsu? Siapa gerangan yang paling mengetahui Nabi saw dan sunnahnya selain Ahlul baitnya dan sahabat-sahabatnya?

Berikut ini saya kutipkan sebagian hadis-hadis yang bersumber dari sahabat Nabi saw:

DOA KETIKA MELIHAT BULAN SABIT RAJAB
Anas bin Malik berkata bahwa ketika memasuki bulan Rajab Rasulullah saw berdoa: “
Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan.”

Hadis ini bersumber: Al-Faqih Abu Muhammad Ismail bin Al-Husein Al-Bukhari dari Al-Imam Abu A’la’, tahun 399 H, dari Ismail bin Ishaq, dari Muhammad bin Abu Bakar, dari Zaidah bin Abi Raqad dari Ziyadah An-Numairi dari Anas bin Malik. (Fadhail Syahr Rajab: 494)

PENETAPAN NABI SAW TENTANG BULAN RAJAB
Ayah dari Ibnu Abi Bakrah salah sahabat Nabi berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya zaman berputar seperti keadaan hari Allah menciptakan langit dan bumi, satu tahun adalah dua belas bulan. Di antara dua belas bulan itu adalah empat bulan mulia, tiga bulan berturut-turut Dzul-Qaidah, Dzul Hijjah dan Muharram, dan bulan Rajab yang berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban …”

Hadis ini bersumber dari: Syeikh Al-Hafizh Ahmad bin Ali Al-Ishfahani, dari Abu Amer Muhammad bin Ahmad dari Abbas Asy-Syaibani, dari Abu Bakar bin Abi Syaibah, dari Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi dari Ayyub, dari Ibnu Sirin dari Ibnu Abi Bakrah dari ayahnya, ia salah seorang sahabat Nabi saw.
Hadis ini Muttafaq alayh, diriwayatkan oleh Muhammad bin Ismail Al-Bukhari dalam kitabnya Al-Jami’, dan Muslim bin Hujjaj Al-Qusyairi dalam Musnadnya. Semuanya bersumber dari jalur Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi.

PENAMAAN BULAN RAJAB SEBAGAI BULAN ALLAH
Siti Aisyah isteri Nabi saw berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah …”

Hadis ini bersumber dari: Abu Manshur Zhafr bin Muhammad Al-Husaini dari Abu Shaleh Khalaf bin Ismail, dari Makki bin Khalaf, dari Nashr bin Al-Husein dan Ishaq bin Hamzah, dari Isa bin Musa, dari Ubaiz bin Quhair, dari Ghalib bin Abdullah, dari Atha’ dari Siti Aisyah isteri Nabi saw.

Hadis ini juga diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri, dengan mata rantai sanad: Abu Nashir bin Ahmad bin Ali Asy-Syabibi, dari Abul Hasan Muhammad bin Muhammad Al-Karizi, dari Abu Abdillah Muhammad bin Isa An-Naisaburi, dari Muhammad bin Ibrahim dari Al-Husein bin Salamah Al-Wasithi, dari Yahya bin Sahel, dari Isham bin Thaliq, dari Abu Harun Al-Abdi dari Abu Said Al-Khudri. (Fadhail Syahr Rajab: 496)

HARI-HARI BULAN RAJAB TERCATAT DI LANGIT
Abu Said Al-Khudri berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Bulan Rajab adalah bagian dari bulan-bulan yang mulia dan hari-harinya tercatat di pintu-pintu langit yang keenam. Barangsiapa yang berpuasa satu di dalamnya karena dasar takwa kepada Allah, maka pintu langit dan hari itu berkata: Ya Rabbi, ampuniah dia…”

Hadis ini bersumber dari: Abu Muslim Ar-Razi dari Abu Nashr Manshur bin Muhammad bin Ibrahim, dari Tsawab bin Yazid dari Al-Husein bin Musa dari Ishaq bin Raziq, dari Ismail bin Yahya, dari Mas’ar bin Athiyah dari Abu Said Al-Khudri. (Fadhail Syahr Rajab: 497)

KEUTAMAAN MANDI SUNNAH DI BULAN RAJAB
Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda:
“Barangsiapa yang menemui bulan Rajab, kemudian ia mandi sunnah pada permulaannya, pertengahannya, dan akhirnya, ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.”

Hadis ini bersumber dari: Abu Nashr bin Abi Manshur Al-Muqarri, dari ayahnya dari Abu Ja’far Ar-Razi dari Ja’far bih Sahel, dari Mahmud bin Sa’d As-Sa’di, dari Ishaq bin Yahya dari Hafsh bin Umar dari Abban dari Al-Hasan dari Abu Hurairah. (Fadhail Syahr Rajab: 497)

PUASA NABI SAW DI BULAN RAJAB
Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda:
“Aku tidak memerintahkan berpuasa di bulan sesudah bulan Ramadhan kecuali di bulan Rajab dan Sya’ban.”

Hadis ini bersumber dari: Ahmad bin Ali bin Ahmad Al-Faqih, dari Abu Amer Muhammad Al-Muqarri dari Ali bin Said Al-Askari, dari Umar bin Syabah An-Numairi, dari Yusuf bin Athiyah dari Hisyam bin Hassan, dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah.

Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw berpuasa di bulan Rajab, sehingga kami berkata beliau tidak berbuka dan berbuka…

Riwayat ini bersumber dari: Abul Hasan Muhammad bin Al-Husein bin Dawud Al-Hasani, dari Abu Bakar Muhammad bin Ahmad, dari Abu Azhar As-Salithi, dari Muhammad bin Abid dari Usman bin Hakim dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas.
(Fadhail Syahr Rajab: 498)

KEUTAMAAN PUASA DI BULAN RAJAB
Abdul Aziz bin Said dari ayahnya, salah seorang sahabat Nabi saw, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Bulan Rajab adalah bulan yang agung, di dalamnya kebaikan dilipatgandakan. Barangsiapa yang berpuasa satu hari di dalamnya, maka ia seperti berpuasa satu tahun. Barangsiapa yang berpuasa tujuh hari, maka akan ditutup baginya tujuh pintu neraka. Barangsiapa yang berpuasa delapan hari, maka akan dibukakan baginya delapan pintu surga. Barangsiapa yang berpuasa sepuluh hari, maka ia tidak memohon sesuatu kecuali Allah memberinya. Barangsiapa yang berpuasa dua puluh lima hari, malaikat memanggil dari langit: Dosa yang lalu telah diampuni, maka mulailah berbuat kebajikan. Dan Barangsiapa yang menambahnya, Allah akan menambah kebaikannya.”

Hadis ini bersumber dari: Abul Qasim Abdul Khaliq bin Ali Al-Muhtasib, dari Abu Muhammad Ali bin Muhtaj Al-Kasyani, dari Abul Hasan Ali bin Abdul Aziz Al-Baghawi, dari Ma’la bin Mahdi dari Usman bin Mathar Asy-Syaibani, dari Abdul Ghafur, dari Abdul Aziz dari ayahnya, dia salah seorang sahabat Nabi saw. (Fadhail Syahr Rajab: 498)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Barangsiapa yang berpuasa satu hari di akhir bulan bulan Rajab ia akan diselamatkan dari siksaan yang berat saat sakratil maut dan azab kubur. Barangsiapa yang berpuasa dua hari di akhir bulan ini ia akan diselamatkan di shirathal mustaqim. Dan barangsiapa yang berpuasa tiga hari di akhir bulan ini ia akan diselamatkan pada hari kiamat, hari yang sangat menakutkan." (Mafatihul Jinan, bab 2 Keutamaan bulan Rajab)

KEUTAMAAN PUASA 3 HARI BERTURUT-TURUT
Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan mulia hari Kamis, Jum’at dan Sabtu, Allah mencatat baginya sebagai ibadah sembilan ratus tahun.”

Hadis ini bersumber dari: Ali bin Syuja’ bin Muhammad Asy-Syaibani, dari Umar bin bin Ahmad bin Ayyub Al-Baghdadi, dari Al-Husein bin Muhammad bin Ufair Al-Anshari, dari Ya’qub bin Musa Al-Madani, dari Anas bin Malik. (Fadhail Syahr Rajab: 500)

KEUTAMAAN PUASA DI HARI BI’TSAH
Hari bi’tsah adalah hari Muhammad saw diangkat menjadi seorang nabi.
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa ada hari kedua puluh tujuh bulan Rajab, Allah mencatat baginya sebagai puasa enam bulan. Hari itu adalah hari Jibril turun pada Muhammad saw, awal ia membawa risalah kepadanya.”

Hadis ini bersumber dari: Abu Sa’d As-Sa’di dari Abu Nashr Muhammad bin Thahir Al-Adib, dari Muhammad bin Abdullah dari Habsyun bin Musa, dari Ali bin Said dari Dhamrah bin Rabi’ah dari Ibnu Syudzab dari Mathar Al-Warraq, dari Saher bin Hausyab dari Abu Hurairah. (Fadhail Syahr Rajab: 500)

Masih banyak lagi hadis-hadis yang bersumber dari para sahabat Nabi saw tentang keutamaan bulan Rajab. Adapun yang bersumber dari Ahlul bait Nabi saw, akan kami sebutkan di bagian amalan praktis dan doa-doa di bulan Rajab.

Doa-doa di Bulan Rajab mengandung bermacam2 muatan makna, antara lain:
1. Memohon hajat dunia dan akhirat yang khas dipanjatkan di bulan Rajab
2. Doa yang khas dibaca sesudah shalat fardhu selama bulan Rajab
3. Doa untuk memohon petunjuk dan kesungguhan
4. Doa memohon kesabaran dalam bersyukur, keyakinan dalam ibadah
5. Doa untuk memohon karunia dan kebahagiaan, keselamatan dan kebahagiaan saat sakratul maut dan di alam kubur.
6. Doa tawasul yang khas dibaca di bulan Rajab
7. Doa Ziarah yang khas dibaca di bulan Rajab
8. Doa Ummu Dawud paling khas di bulan Rajab, dibaca pada hari Nishfu Rajab. Doa ini yang mengandung keajaiban. Karena doa ini cukup panjang berikut kisah keajaibannya akan dikemas dalam eBook tersendiri.

Bagi yang berminat secara lengkap ttg keutamaan, amalan dan doa2 di bulan Rajab, doa2nya dilengkapi teks arab, bacaan teks latin dan terjemahan Indonesia, silahkan download gratis eBooknya di bagian halaman Produk Islami/eBook Islami, di:

Wassalam
Syamsuri Rifai

Bulan Rajab yang Mulia telah Tiba

Bersamaan tergelamnya matahari 23 Juni 2009, kita memasuki malam pertama bulan Rajab, bulan yang dimuliakan oleh Allah dan Rasul-Nya.

SEKILAS KEUTAMAAN DAN AMALAN DI BULAN RAJAB
Bulan Rajab adalah bulan yang mulia dan utama. Bulan yang istimewa untuk berdoa dan bermunajat, mengadu dan menangis kepada Allah Yang Maha Agung. Bulan yang istimewa untuk mempersiapkan diri memasuki bulan Ramadhan yang penuh berkah, rahmat dan maghfirah.

Di antara keutamaan bulan Rajab di dalamnya terdapat malam Raghaib. Malam Raghaib adalah malam Jum’at pertama di bulan Rajab, malam seluruh malaikat langit dan bumi berkumpul di Ka’bah dan sekitarnya untuk memohonkan ampunan bagi kaum muslimin dan mukminin. Lebih detail tentang keutamaannya silahkan baca pernyataan Rasulullah saw tentang malam Raghaib. Selain malam Raghaib masih banyak lagi amalan dan doa-doa di bulan Rajab.

Rasulullah saw bersabda:
“Bulan Rajab adalah bulan Allah Yang Maha Agung, tak ada bulan yang dapat menandingi keutamaannya. Di dalamnya diharamkan berperang dengan orang-orang kafir, karena bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan ummatku. Barangsiapa yang berpuasa sehari saja di dalamnya, maka wajib baginya memperoleh ridha Allah, dijauhkan dari murka-Nya, dan diselamatkan dari semua pintu neraka.” (Mafatihul Jinan, bab 2: 131)

AMALAN DI BULAN RAJAB
Di Bulan terdapat amalan dan doa yang istimewa. Ada yang umum yakni dilakukan di sepanjang bulan Rajab. Ada juga yang bersifat yakni dilakukan pada malam dan hari tertentu di bulan Rajab.

Di antara amalan dan doa yang sifatnya umum, Rasulullah saw juga bersabda: "Bulan Rajab adalah bulan permohonan pengampunan bagi ummatku, maka hendaknya mereka memperbanyak istighfar di dalamnya." Yakni:

Astaghfirullâha wa atûbu ilayh
Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya

Di antara doa-doa yang utama dibaca di bulan Rajab:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ya Allah, aku memohon kesabaran orang-orang yang bersyukur pada-Mu,
amal orang-orang takut pada-Mu,
keyakinan orang-orang yang beribadah pada-Mu.
Ya Allah, Engkau Maha Mulia dan Maha Agung,
sementara aku adalah hamba-Mu yang sengsara dan fakir.
Engkau Maha kaya dan Maha Terpuji, sementara aku adalah hamba-Mu yang hina.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya,
karunikan kekayaan-Mu pada kefakiranku, santun-Mu pada kejahilanku, kekuatan-Mu pada kelemahanku wahai Yang Maha Kuat dan Maha Mulia.
Ya Allah, sampaikan kepada Muhammad dan keluarganya para washi yang diridhai,
cukupi apa yang kuinginkan dalam urusan dunia dan akhirat wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.
(Mafatihul Jinan, bab2, tetang bulan Rajab)

Doa-doa di Bulan Rajab mengandung bermacam2 muatan makna, antara lain:
1. Memohon hajat dunia dan akhirat yang khas dipanjatkan di bulan Rajab
2. Doa yang khas dibaca sesudah shalat fardhu selama bulan Rajab
3. Doa untuk memohon petunjuk dan kesungguhan
4. Doa memohon kesabaran dalam bersyukur, keyakinan dalam ibadah
5. Doa untuk memohon karunia dan kebahagiaan, keselamatan dan kebahagiaan saat sakratul maut dan di alam kubur.
6. Doa tawasul yang khas dibaca di bulan Rajab
7. Doa Ziarah yang khas dibaca di bulan Rajab
8. Doa Ummu Dawud paling khas di bulan Rajab, dibaca pada hari Nishfu Rajab. Doa ini yang mengandung keajaiban. Karena doa ini cukup panjang berikut kisah keajaibannya akan dikemas dalam eBook tersendiri.

Bagi yang berminat secara lengkap ttg keutamaan, amalan dan doa2 di bulan Rajab, doa2nya dilengkapi teks arab, bacaan teks latin dan terjemahan Indonesia, silahkan download gratis eBooknya di bagian halaman Produk Islami/eBook Islami, di:

Wassalam
Syamsuri Rifai

Saturday, June 20, 2009

Download Gratis eBook2 Pilihan

E-Book berikut ini dilengkapi teks arab, bacaan teks latin dan terjemahan Indonesia. Disarikan dari kitab-kitab kumpulan doa yaitu Mafâtihul Jinân dan Mujarrbat Imâmiyah.

1. Amalan Praktis dan doa2 Pilihan
2. Keutamaan dan Rahasia Ayat Kursi
3. Keutamaan malam Jum’at dan hari Jum’at, Amalan malam Jum’at dan hari Jum’at
4. Adab2 Berdoa dan Syarat2 Diijabahnya Doa
5. Doa Jawsyan Kabir (1000 Asma Allah) merupakan prisai kehidupan. Doa ini diajarkan oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah saw pada saat genting dalam suatu peperangan.
6. Doa Kumail, doa yang diajarkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib (sa) kepada Kumail bin Ziyad. Doa yang narasinya sangat indah, menyejukkan hati dan dapat mendatangkan kemudahan rizki.
7. Doa Sayfush Shaghir. Doa yang rangkaian huruf2nya memiliki keajaiban untuk membentengi diri dari niat jahat musuh dan orang-orang yang zalim.
8. Dan doa-doa lainnya

Bagi yang berminat eBook tersebut, silahkan download gratis di halaman Produk Islami/eBook Islami, di:
http://www.tokoku99.com

Wassalam
Syamsuri Rifai
http://syamsuri149.wordpress.com


Video Allah Tak Pernah Lupa

Wednesday, June 17, 2009

Mengharap Anak

Bakar bin Shaleh pernah mengirim surat kepada Imam Musa Al-Kazhim (sa): Aku sangat ingin punya keturunan sejak lima tahun yang lalu, tapi isteriku enggan menerima keinginanku dengan alasan berat mendidik mereka karena kekurangan biaya. Bagaimana menurut Anda? Lalu beliau membalas suratnya: “Berharaplah punya keturunan, karena sesungguhnya Allah swt yang akan memberi rizki mereka.” (Al-Wasail 15: 98).

Rasulullah saw bersabda:
“Berharaplah punya anak dan bersungguh-sungguhlah dalam mengharapkannya, sesungguhnya anak itu penyejuk jiwa dan penenteram hati. Hindari jangan sampai menjadi orang tua yang lemah dan tak punya keturunan.” (Biharul Anwar 104: 84)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Perbanyaklah anak, sehingga kelak umatku banyak karenamu.” (Al-Wasail 15: 96)

Imam Musa Al-Kazhim (sa) berkata:
“Sesungguhnya jika Allah menghendaki kebaikan seorang hamba, Dia tidak mematikannya sehingga ia punya keturunan.” (Al-Wasail 15: 96)

Dalam hadis yang lain disebutkan:
“Sesungguhnya orang yang mati tanpa keturunan, maka seolah-olah ia tidak ada di tengah-tengah manusia; orang yang mati dan punya keturunan, maka seolah-olah ia tidak mati.” (Al-Wasail 15: 96)

Wassalam
Syamsuri Rifai

Website tim kami: Produk2 IT, Multimedia, Design, dan lainnya. Download eBook:

Bagi yang tertarik pada Bisnis Online bisa. Insya Allah banyak manfaatnya, rizki dan ilmu. Kita akan dapat panduan eBook utk bisnis online, bhs Ind dan Inggris. Juga beberapa software penunjangnya. Kami sdh merasakan manfaat E-Book dan Software tersebut. Yang berminat gabung disini:
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri

Tuesday, June 16, 2009

Adab2 Berdoa dan Syarat2 Diijabahnya Doa

Pengantar
Segala puji bagi Allah Yang Maha Mendengar rintihan para hamba-Nya, Maha Mengijabah doa para pemohon, Maha Kaya dan Maha Perduli terhadap jeritan suara mereka yang sengsara, Maha Dermawan bagi mereka yang membutuhkan, Maha Pengasih terhadap semua makhluk-Nya, dan Maha Penyayang terhadap mereka yang menderita. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Muhammad saw dan keluarganya yang suci (sa).

Doa adalah prisai sekaligus senjata bagi kaum mukminin, yang bentengnya adalah doa dan senjatanya tangisan. Karena meyakini bahwa Rasulullah saw bersabda: “Doa adalah inti ibadah dan tidak ada seorang pun yang akan binasa bersama doa.” Biharul Anwar, 93: 300)

Dengan sabdanya tersebut Rasulullah saw menghimpun semua nilai ketinggian dan keagungan doa serta pengaruhnya ke dalam kehidupan.

Allah swt berfirman: "Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat/51: 56).

Ayat ini mengisyaratkan bahwa tujuan kita diwujudkan dan dihidupkan di dunia tiada lain kecuali untuk beribadah kepada Allah swt. Sedangkan doa merupakan inti ibadah.

Allah swt berfirman:
“Berdoalah kepada-Ku pasti Kuperkenankan doamu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku, mereka akan masuk ke neraka jahannam dalam keadaan hina dina." (Al-Mukmin/40: 60).

Dalam ayat ini Allah swt menjelaskan bahwa doa adalah ibadah, dan menegaskan sebagai hal yang saling berlawanan: doa dan kesombongan. Yakni:

Pertama: Menggambarkan pribadi seorang hamba yang mengenal Tuhannya, mengenal dirinya sebagai hamba-Nya, dan menjalin hubungan kedekatan dengan Penciptanya.

Kedua: Menggambarkan sikap orang yang sombong, angkuh, keras kepala dank eras hati, ahli maksiat dan durhaka, yang jauh berbeda dengan pengenalan yang dirasakan oleh orang dalam sisi yang pertama.

Dengan makna tersebut menunjukkan bahwa orang yang menghina dan mengecilkan peranan doa dalam kehidupan, maka ia digolongkan pada bagian yang pertama. Orang yang sombong dan tidak mengenal dirinya. Padahal Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang mengenal dirinya ia mengenal Tuhannya.”

Makna inilah yang dijelaskan oleh para kekasih Allah swt bahwa ibadah yang paling utama adalah doa. Karena tujuan ibadah adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt dengan mengenal hak-hak Allah dan kekuasaan-Nya yang tak akan tertandingi oleh siapapun; untuk merendahkan diri di hadapan-Nya, karena meyakini bahwa segala kebutuhannya berada di tangan Allah Pemilik malakut langit dan bumi, yang apabila Dia memberi tak akan ada seorang pun yang mampu menghalangi, apabila Dia menahan tak akan ada seorang pun yang mampu memberinya, dan tak ada seorang pun yang kuasa menolak takdir-Nya kecuali Dia.

Tak ada ungkapan yang lebih jelas seperti makna yang diungkapkan di dalam doa. Karena doa menjadi wasilah untuk mengungkapkan rasa sedih dan duka, perasaan yang paling mendalam dan perjalanan batin, di waktu sekarang dan mendatang.

Dalam kondisi dan keadaan seperti itulah wujud ibadah paling nampak dan paling sempurna. Dan dalam kondisi itulah seorang hamba paling dicintai oleh Allah swt. Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Amal yang paling dicintai oleh Allah azza wa jalla adalah doa.”

Jika Islam memperhatikan suatu persoalan tertentu, maka pasti atasnya ditetapkan adab-adab dan syarat-syaratnya, agar manusia dapat memperoleh kesempurnaannya dan memetik hasilnya.

Demikian juga dalam halnya persoalan doa, Islam telah memperkenalkan kepada manusia adab-adabnya, agar mereka memperoleh hasilnya, merasakan kebahagiaan dan kesejukan batin saat menghadap kepada Allah swt sumber mata air kedamaian. Memperoleh keyakinan bahwa Dia Maha Mendengar dan Maha Mengijabah. Beradab dan bertatakrama yang baik dan sopan di hadapan-Nya sebagai seorang hamba yang membutuhkan-Nya, agar mendapat perhatian-Nya.

Islam juga memperkenalkan kepada manusia tentang syarat-syaratnya, agar mereka berdoa dengan doa yang benar, dan doanya berpengaruh pada harapan dan kehidupannya, cepat atau lambat, segera atau tetunda.

Suatu harapan semoga eBook ini dapat mengantarkan kita pada cita-cita dan harapan. Mengkhusukkan hati, mentadharru’kan diri. Mengalirkan kesejukan dan kedamaian ke dalam kehidupan kita dan keluarga kita. Amîn yâ Rabbal ‘âlamîn.

Hakikat Doa
Allah swt berfirman:

وَ إِذَا سأَلَك عِبَادِى عَنى فَإِنى قَرِيبٌ أُجِيب دَعْوَةَ الدَّاع إِذَا دَعَانِ فَلْيَستَجِيبُوا لى وَلْيُؤْمِنُوا بى لَعَلَّهُمْ يَرْشدُونَ
“Dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku mengijabah doa orang yang bedoa bila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendaknya mereka memenuhi (seruan)Ku dan hendaknya mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam bimbingan.” (Al-Baqarah: 186)

Kandungan makna ayat ini diungkapkan dengan ungkapan yang paling indah, struktur bahasa paling lembut. Allah swt menggunakan kata “Aku” tidak menggunakan kata “Dia” dan lainnya. Ini menunjukkan betapa besar perhatian Allah swt terhadap hamba-Nya yang berdoa.

Ungkapan kata “hamba-hamba-Ku” juga menunjukkan pada betapa besarnya perhatian Allah swt terhadap doa. Ayat ini tidak menggunakan kata penghubung dalam jawaban, yakni “Jika hamba-hamba-Ku bertanya tentang-Ku…sesungguhnya Aku adalah dekat”, ditambah menggunakan kata “Sesungguhnya” dan kata “qarib”. Ini menunjukkan bahwa ketika seorang hamba berdoa kepada-Nya, Allah sangat dekat dengannya, tetap dan selalu dekat dengannya.

Dalam hal ijabah, ayat ini menggunakan “fi’il mudhari’” (kata kerja yang menunjukkan waktu sekarang dan mendatang). Ini menunjukan bahwa Allah sedang dan akan mengijabah doa hamba-Nya saat ia berdoa kepada-Nya.

Adapun maksudkan dengan kalimat “Aku mengijabah doa orang yang berdoa kepada-Ku” yang nampak membatasi ijabah-Nya. Maksudnya adalah Allah swt Allah mengijabah doa hamba-Nya jika ia benar-benar berdoa kepada-Nya dengan doa yang sebenarnya. Dan makna inilah yang juga dimaksudkan oleh firman-Nya:

ادْعُونى أَستَجِب لَكمْ
“Berdoalah kepada-Ku, pasti Aku ijabah doamu.” (Al-Mukmin: 60)

Dalam ayat terdapat hal yang sangat penting dan mendalam, menginformasikan kepada kita tentang betapa pentingnya ijabah doa dan betapa besarnya perhatian Allah terhadap doa. Hal ini ditunjukkan oleh pengulangan tujuh kali kata “Aku”, dan ini hanya terjadi dalam ayat ini, tidak dalam ayat-ayat yang lain.

Doa artinya memanggil, memusatkan pandangan yang dipanggil kepada yang memanggil. Adapun kata “As-Sual” artinya bertanya atau memohon, yang tujuannya untuk mendatangkan sesuatu yang bermanfaat atau menghindarkan sesuatu yang berbahaya. Dengan permohonan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemohon setelah ia memusatkan perhatiannya, dan permohonannya menjadi puncak doa.

Sebagaiman telah kami jelaskan dalam pembahasan yang lain, bahwa ubudiyah artinya adalah mamlukiyah, sifat pemilikan. Maksudnya setiap pemilikan menunjukkan pada penghambaan manusia kepada Allah swt. Kepemilikan Allah berbeda dengan kepemilikan selain-Nya. Kepemilikan Allah adalah pemilikan yang mutlak dan sebenarnya, sedangkan kepemilikan selain-Nya bersifat nisbi, tidak sebenarnya.
Karena selain Allah tidak berhak menyandang kepemilikan yang bersifat mutlak. Apa saja yang dimiliki oleh hamba-Nya misalnya: isteri, anak, harta, kedudukan, dan lainnya. Juga dirinya, dan segala organ lahir dan batinnya. Semuanya akan kembali dan harus dikembalikan kepada Pemiliknya yang mutlak, yaitu Allah swt.

Semua ini menunjukkan bahwa tidak ada kepemilikan selain Allah kecuali dengan izin-Nya, bahkan keberadaan hamba itu sendiri adalah milik-Nya. Sekiranya Allah tidak mengizinkan niscaya kita semua tidak akan ada. Hanya Dialah yang menjadikan kita memiliki pendengaran, penglihatan, dan perasaan. Dialah yang menciptakan segala sesuatu dan menentukan takdirnya.

Dari penjelasan ini menunjukkan kejelasan bahwa Allah swt mendinding di antara sesuatu dan dirinya, antara manusia dan setiap yang menemaninya: isteri, anak, teman, harta, kedudukan, kebenaran, dan lainnya. Sehingga ini menunjukkan bahwa Allah swt lebih dekat kepada kita dari setiap yang dekat dengan kita. Hanya Dialah Yang Maha Dekat, dan kedekatan-Nya bersifat mutlak. Makna inilah yang dimaksudkan oleh firman-Nya:

وَ نحْنُ أَقْرَب إِلَيْهِ مِنكُمْ وَ لَكِن لا تُبْصِرُونَ
“Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat.” (Al-Waqi’ah: 85)

وَ نحْنُ أَقْرَب إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (Qaaf: 16)

وَ اعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يحُولُ بَينَ الْمَرْءِ وَ قَلْبِهِ
“Ketahuilah sesungguhnya Allah mendinding antara manusia dan hatinya.” Al-Anfal: 24)

Pemilikan Allah terhadap hamba-Nya adalah pemilikan yang sebenarnya. Pemilikan inilah yang mengharuskan setiap perbuatannya harus sesuai dengan kehendak-Nya tanpa hijab. Ini menunjukkan bahwa hanya Allah yang mengijabah doa orang yang berdoa kepada-Nya, menghilangkan penderitaannya, memenuhi kebutuhannya, dan lainnya. Karena kemutlakan kepemilikan-Nya, maka ilmu dan kekuasaan-Nya meliputi semua takdir tanpa dibatasi oleh takdir yang lain, tidak seperti yang dikatakan oleh orang-orang yahudi:

“Sesungguhnya Allah menciptakan sesuatu dan menentukan takdir-Nya, maka sempurnalah perkara-Nya, dan terlepaslah ikatan kendali pengaturan yang baru dari tangan-Nya dengan ketetapan yang Dia tetapkan atasnya, sehingga tidak ada lagi penghapusan, bada’ dan ijabah doa karena persoalannya telah selesai.”

Juga tidak seperti yang dikatakan oleh sebagian ummat Islam: “Sesungguhnya Allah terlepas sama sekali dari setiap perbuatan hamba-Nya.” Ini adalah pernyataan orang-orangt Qadariyah yang oleh Rasulullah saw dinamakan Majusinya ummat ini. Yakni dalam hadisnya: “Qadariyah adalah majusinya ummat ini.”

Jadi, setiap sesuatu tidak akan pernah terlepas dari kepemilikan Allah, izin dan kehendak-Nya. Karena itu, tidak akan terjadi suatu kejadian tanpa izin dan kehendak-Nya walaupun kita juga harus berusaha dan berikhtiar. Inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah swt:

يَأَيهَا النَّاس أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلى اللَّهِ وَ اللَّهُ هُوَ الْغَنىُّ الْحَمِيدُ
“Hai manusia, kamu yang butuh kepada Allah, dan Allah Dialah Yang Maha Kaya dan Maha Terpuji.” (Fathir: 15)

Penjelasan itu menunjukkan bahwa setiap sesuatu diliputi oleh hukum, termasuk juga ijabahnya doa. Yakni ditentukan oleh sebab-sebab yang menyebabkan dan mengharuskan doa itu diijabah. Seorang hamba yang berdoa kepada Allah dengan tawadhu’, kerendahan hati, dan khusuk doanya akan menyebabkan ia dekat dengan-Nya dan kedekatan dengan-Nya menyebabkan doanya diijabah oleh-Nya. Inilah yang dimaksudkan oleh firman-Nya: “Aku mengijabah doa orang yang berdoa kepada-Ku.”
(Disarikan dari Tafsir Al-Mizan tentang surat Al-Baqarah: 186)

Dari uraian Allamah Thabathaba’i tentang pembatasan ijabah doa menunjukkan pada Adab-adab berdoa, dan syarat-syarat ijabahnya suatu doa.

Adab-Adab Berdoa
dan Syarat-Syarat Ijabahnya Doa

Pertama: Dalam keadaan suci
Di antara adab-adab berdoa harus dalam keadaan berwudhu’, khususnya ketika berdoa sesudah shalat.

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata kepada Musammi’: “Wahai Musammi’, apa yang menghalangi seseorang ketika ia berada dalam kesengsaraan duniawi untuk berwudhu’ lalu pergi ke masjid, kemudian melakukan shalat dua rakaat, lalu berdoa kepada Allah di dalamnya? Aku mendengar Allah swt berfirman: “Mohonlah pertolongan dengan kesabaran dan shalat.” (Tafsir Al-Ayyasyi 1: 43)

Kedua: Bersedekah, memakai wangi-wangian, dan pergi ke masjid
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jika ayahku punya hajat, ia bersedekah dulu, lalu memakai wangi-wangian dan pergi ke masjid.” (Al-Kafi 2: 347)

Ketiga: Melakukan shalat
Sebelum berdoa disunnahkan melakukan shalat hajat dua rakaat:
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang berwudhu’ dan memperbaiki wudhu’nya, kemudian melakukan shalat dua rakaat, dan menyempurnakan ruku’ dan sujudnya; sesudah salam memuji Allah azza wa jalla, membaca shalawat, kemudian memohon hajatnya. Dengan cara inilah ia telah mengharapkan kebaikan dalam keinginannya. Barangsiapa yang mengharap kebaikan dalam keinginannya, maka ia tidak akan disia-siakan.” (Biharul Anwar 93: 314, hadis ke 20)

Keempat: Membaca Basmalah
Sebelum berdoa harus membaca Bismillâhir Rahmânir Rahîm.
Rasulullah saw bersabda:“Tidak akan ditolak suatu doa yang dimulai dengan Bismillâhir Rahmânir Rahîm.” (Biharul Anwar, 93: 313)

Kelima: Memuji Allah swt
Memuji Allah swt artinya mengakui keesaan Allah swt, membuktikan kebergantungan hanya kepada-Nya tidak kepada selain-Nya. Bagi yang hendak memohon hajat kepada Allah swt dalam urusan dunia dan akhirat, ia harus memuji Allah, mensyukuri karunia dan nikmat-Nya sebelum berdoa. Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:

“Segala puji bagi Allah yang menjadikan pujian kepada-Nya kunci bagi zikir-Nya, dan sebab bagi penambahan karunia-Nya.” (Nahjul Balaghah, Khutbah 157)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jika salah seorang dari kamu mengharap hajatnya, maka hendaknya ia memuji Allah swt.” (Al-Kafi 2: 352, hadis ke 6)

Allah swt menyiapkan bagi orang yang memuji-Nya karunia yang baik dan limpahan pahala di atas harapan orang-orang yang bermohon.

Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang menyibukkan diri dengan memuji Allah, Allah akan memberinya di atas harapan orang-orang yang bermohon.” (Syarah Nahjul Balaghah Ibnu Abil Hadid, jld 6: 190)

Selengkapnya, silahkan download gratis eBooknya di bagian halaman Produk Islami/eBook Islami di:

Wassalam
Syamsuri Rifai
http://syamsuri149.wordpress.com

Website tim kami: Produk2 IT, Multimedia, Design, dan lainnya. Download eBook:
http://www.tokoku99.com

Bagi yang tertarik pada Bisnis Online bisa. Insya Allah banyak manfaatnya, rizki dan ilmu. Kita akan dapat panduan eBook utk bisnis online, bhs Ind dan Inggris. Juga beberapa software penunjangnya. Kami sdh merasakan manfaat E-Book dan Software tersebut. Yang berminat gabung disini:
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri

Video Shalawat Tarhim

Video Asmaul Husna dan Shalawat

Sunday, June 14, 2009

eBook Kumpulan Amalan Praktis dan Doa2 Pilihan

eBook ini bisa didownload gratis. Linknya ada di akhir tulisan ini.

Untuk mencapai kebahagian di dunia dan akhirat, tentu kita membutuhkan prangkat materi dan rohani. Untuk perangkat rohani kami menyiapkan eBook yang di dalamnya terdapat Amalan praktis dan Doa-doa pilihan. Insya Allah eBook ini sangat dibutuhkan oleh kita semua untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Amalan dan Doa-doa dalam eBook ini dilengkapi teks arab, bacaan teks latin dan terjemahan. Berikut ini konten eBooknya:

1. Shalat Taubat
2. Doa Taubat
3. Shalat untuk Orang Tua
4. Doa untuk Orang Tua
5. Shalat untuk Anak
6. Doa untuk Anak
7. Shalat Hajat
8. Doa Mujarrab untuk Mencapai Hajat
9. Doa untuk Mendapatkan Keluasan Rizki
10. Doa Untuk Memperoleh Keberkahan Rizki
11. Shalat Hajat untuk perlindungan dari lawan
12. Doa untuk melunakkan hati lawan

Amalan praktis dan doa-doa pilihan tersebut disarikan dari kitab: Mafâtihul Jinân, Makârimul Akhlâq, dan Mujarrbât Imâmiyah.

Bagi Bapak/Ibu dan saudara2 kami yang telah memiliki kelebihan rizki, kami berbahagia sekiranya ikut serta berpartisipasi donasi (infak) untuk pengembangan dakwah kami di internet. Dan bagi yang belum memiliki kelebihan rizki, kami ikhlas untuk mendownload eBook ini sebagai amal kami.

Yang ingin berpartisipasi donasi (infak) berapapun kecilnya akan bermanfaat bagi pengembangan dakwah kami di internet. No. Rekening BCA: 5770097128. KPC Taman Galaxi, Bekasi. Atas nama: Syamsuri Rifai. Konfirmasi ke Hp: 0818976468.

Atas partisipasi Bapak dan Ibu kami ucapkan Jazâkumullâh khayran, semoga Allah swt menggantinya dengan yang terbaik dari sisi-Nya.

Yang berminat eBook ini, download di bagian halaman Produk Islami/eBook Islami, di:
http://www.tokoku99.com

Wassalam
Syamsuri Rifai

Thursday, June 11, 2009

Perintah Bertawassul dalam Berdoa

Di Akhir tulisan ini ada Link untuk download gratis Doa Tawassul dengan Asmul Husna, dan Doa Tawassul dengan 14 manusia Suci.

Tawassul berasal dari “wasîlah” (pelantara). Tawassul dalam berdoa bermakna “dengan atau melalui”. Allah swt menyuruh kita bertawassul dalam berdoa, bahkan dalam setiap melakukan amal kebajikan.

Apa dasarnya? Allah swt menyuruh kita membaca “Basmalah” dalam berdoa dan setiap melakukan amal kebajikan. Basmalah yakni mengucapkan Bismillâhir Rahmânir Rahim, artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Dalam membaca Basmalah mengandung makna tawassul dengan tiga nama Allah swt dalam berdoa dan beramal baik, yaitu: Allah, Ar-Rahman dan Rahman. Jadi setiap kita membaca Basmalah dalam berdoa dan beramal kebajikan, berarti kita telah bertawassul dengan tiga Asma-Nya.

PERINTAH TAWASSUL ASMAUL HUSNA
Lebih detail lagi Allah swt menyuruh kita bertawassul dalam berdoa. Allah swt berfirman:
“Allah memiliki Asmaul husna, hendaknya kamu berdoa dengannya.” (Al-A’raf/7: 180)
“Katakanlah, berdoalah kepada Allah atau berdoalah kepada Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu berdoa, Dia mempunyai Asmaul husna.” (Al-Isra’/17: 110).

Rasulullah saw bersabda:
“Allah azza wa jalla memiliki sembilan puluh sembilan nama, barangsiapa yang berdoa dengannya doanya diijabah.” (At-Tawhid, 195)

TAWASSUL DENGAN PARA WALI DAN KEKASIH ALLAH SWT
Bertawassul para wali dan kekasih, diucapkan dengan kalimat misalnya:

أَللَّهُمَّ إِنِّي اَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ اَنْ تَقْضِيَ حَاجَتِي
Allâhumma innî atawassalu ilayka binabiyyika Muhammadin shallallâhu ‘alayhi wa âlihi an taqdhiya hâjatî.
Ya Allah, aku bertawassul kepada-Mu dengan nabi-Mu Muhammad saw agar Engkau memenuhi hajatku.

Atau dengan kalimat berikut ini:

أَللَّهُمَّ إِنِّي اَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِجَاهِ مُحَمَّدٍ وَحُرْمَةِ وَحَقِّهِ اَنْ تَقْضِيَ حَاجَتِي
Allâhumma innî atawassalu ilayka bijâhi Muhammadin wa hurmatihi wa haqqihi an an taqdhiya hâjatî.
Ya Allah, aku bertawassul kepada-Mu dengan kedudukan Muhammad, kemuliaan dan haknya agar Engkau memenuhi hajatku.

TAWASSUL DALAM HADIS NABI SAW
Usman bin Hanif berkata: Pada suatu ada seseorang datang kepada Nabi saw, lalu ia berkata: Doakan aku agar Dia menyembuhkan penyakitku. Maka Rasulullah saw bersabda: “Jika kamu mau, berdoalah; dan jika kamu bersabarlah, ini lebih baik bagimu?” Lalu ia minta agar didoakan. Kemudian Rasulullah saw menyuruhnya agar berwudhu’ dan melakukan shalat dua rakaat, dan berdoa dengan doa ini:

أَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي اَتَوَجَّهُ بِكَ اِلَى رَبِّي فِي حَاجَتِي لِتُقْضَى. أَللَّهُمَّ شَفِّعْهُ فِيَّ
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, dan menghadap kepada-Mu dengan Nabi-Mu Nabi pembawa rahmat. Wahai Muhammad, aku menghadap denganmu kepada Tuhanku untuk urusan hajatku agar hajatku dipenuhi. Ya Allah, jadikan dia pemberi syafaat padaku.

Lalu Usman bin Hanif berkata: Demi Allah, kami berpisah denganya dan lama tak jumpa dengannya. Sehingga pada suatu hari ia datang kepada kami dan ia sembuh dari penyakitnya.

Hadis tersebut terdapat di dalam:
1. Sunan Ibnu Majah, jilid 1: 441, hadis ke 1385; cetakan Dar Ihya’ Al-Kutub Al-‘Arabiyyah.
2. Musnad Ahmad bin Hanbal, jilid 4: 134; cetakan Muassasah dar Shadir/Bairut.
3. Mustadrak Al-Hakim, jilid 1: 313; cetakan Haidar Abad/India. Dalam kitab ini disebutkan: Hadis ini shahih berdasarkan persyaratan Bukhari dan Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkannya.
4. Jami’ Ash-Shaghir As-Suyuthi: 59. Ia meriwayatkan dari At-Tirmidzi dan Al-Hakim.
5. Tarikh Al-Jami’, jilid 1: 286. Ini merupakan kitab kumpulan dari hadis-hadis shahih yang terhimpun kitab2 shahih selain Shahih Ibnu Majah.

Zaini Dahlan (Mufti Mekkah) mengatakan: Hadis tersebut sanad-sanad shahih berdasarkan kreteria yang ditentukan oleh Bukhari, Ibnu Majah, Al-Hakim dalam Mustadraknya, dan Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitab Jami’nya.

Masih banyak lagi dalil-dalil hadis Nabi saw tentang dianjurkannya bertawassul dalam berdoa.

Memang ada sebagian kecil dari ulama dan muslimin yang mengatakan bahwa tawassul itu Bid’ah. Itu tidak berarti Tawassul itu tidak punya dasar dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah . Itu hanya karena berbeda dalam memahami teks-teks Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi saw.

Tapi persoalannya lebih banyak mana ulama yang menganjurkan Tawassul, dan yang mengatakan Bid’ah? Jawabannya: Mayoritas ulama Ahlussunnah dan ulama Ahlul Bait (sa) menyatakan bahwa Tawassul itu dianjurkan dalam berdoa. Bahkan Al-Qur’an menyuruh kita bertawassul.

Kami punya kitab-kitab khusus tentang Apa itu Bid’ah, dan kritik terhadap pendapat yang mengatakan bahwa Tawassul itu bid’ah. Kitab-kitab itu penuh dengan dalil2 yang mematahkan pendapat tersebut secara nash dan argumen2 logis dan rasional. Mungkin sebagian kitab-kitab itu sudah diterjemahkan ke dalam bhs Indonesia dan beredar di toko-toko.

Download Doa Tawassal dengan Asmaul Husna:
Download Doa Tawassul dengan 14 Manusia Suci:

Wassalam
Syamsuri Rifai

Keutamaan dan Rahasia Ayat Kursi

Di akhir tulisan ini ada Link untuk download Keutamaan dan Rahasia Ayat Kursi secara detail.
Secara lahiriyah ayat Kursi memiliki makna:
Pertama: menjelaskan nama zat Allah swt.
Kedua: menjelaskan nama-nama zat dan perbuatan Allah swt.
Ketiga: menjelaskan kekayaan Allah yang meliputi langit dan bumi.

Keempat: menjelaskan pertolongan Allah dan orang-orang yang diizinkan untuk
memberi syafaat dan pertolongan.
Kelima: menjelaskan ilmu Allah tentang hal-hal yang nampak dan yang rahasia.
Keenam: menjelaskan kekuasaan Allah yang meliputi langit dan bumi.
Ketujuh: menjelaskan bahwa Allah tidak berat memelihara langit dan bumi; kemudian ayat ini menjelaskan dua nama Allah yang sifatnya perbuatan.

Dari makna lahiriyahnya saja kita dapat memahami betapa luar biasa kandungan makna ayat kursi.

Apalagi makna dari sisi batiniyahnya, tentu ayat Kursi memiliki keistimewaan yang luar biasa. Sebagian Ulama irfani (sufi besar) dari kalangan mazhab Ahlul bait (sa) mengungkapkan sebagian rahasia kandungan batiniah ayat Kursi. Yakni dari sisi yang jika kita membacanya dan berhenti di selah-selah bacaan dalam sepuluh waqaf.

Jika kita membaca ayat Kursi dengan mengikuti kaidah: Menghitung dengan jari-jemari kita, dimulai dengan menggenggam kelingking kanan dan diakhiri di ibu jari kiri, insya Allah kita akan memperoleh keistimewaan tertentu, antara lain:

Selengkapnya…download Gratis eBooknya Format MS Word:

Wassalam
Syamsuri Rifai

Tuesday, June 9, 2009

Keutamaan dan Amalan Malam Jum’at, Download Gratis

Di akhir tulisan ini ada Link2 download eBook Gratis.

Sebagaimana dimaklumi oleh umumnya umat Islam bahwa malam Jum’at juga harinya memiliki keutamaan yang paling istimewa. Tentu di dalam memiliki amalan-amalan yang paling utama. Itupun sebagian saja yang telah diketahui oleh umumnya kaum muslimin.

Jika kita ingin mengetahui lebih lengkap dan detail tentangnya, kita mesti melacak hadis-hadis Nabi saw khususnya yang bersumber dari Ahlul baitnya (sa). Saya telah mensarikan tentangnya dari kitab standard kumpulan amalan dan doa. Silahkan miliki eBooknya.

SEKILAS TENTANG KEUTAMAAN MALAM JUM’AT
DAN HARI JUM’AT
Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya malam Jum’at dan harinya adalah 24 jam milik Allah Azza wa Jalla. Setiap jamnya ada enam ratus ribu orang yang diselamatkan dari api neraka.”

Dalam hadis yang mu’tabar, beliau juga berkata: “Sesungguhnya orang mukmin yang memohon hajatnya kepada Allah, Dia menunda hajat yang dimohonnya hingga hari Jum’at agar ia memperoleh keutamaan yang istimewa (dilipatgandakan karena keutamaan hari Jum’at).”

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Sesungguhnya Allah swt memilih Jum’at, lalu menjadikan harinya sebagai hari raya, dan memilih malamnya menjadi malam hari raya. Di antara keutamaannya adalah, orang yang momohon hajatnya kepada Allah Azza wa Jalla pada hari Jum’at Allah mengijabahnya, suatu bangsa yang pantas menerima azab lalu mereka memohon pada malam dan hari Jum’at Allah menyelamatkan mereka darinya, tidak ada sesuatu pun yang Allah tentukan dan utamakan kecuali Ia menentukannya pada malam Jum’at. Karena itu, malam Jum’at adalah malam yang paling utama, dan harinya adalah hari yang paling utama.”

Dalam hadis yang lain juga disebutkan: “Allah swt memerintahkan kepada Malaikat agar menyeru pada setiap malam Jum’at dari bawah Arasy dari awal malam hingga akhir malam: Tidak ada seorang pun hamba mukmin yang berdoa kepada-Ku untuk keperluan akhirat dan dunianya sebelum terbit fajar kecuali Aku mengijabahnya, tidak ada seorang pun mukmin yang bertaubat kepada-Ku dari dosa-dosanya sebelum terbit fajar kecuali Aku menerima taubatnya, tidak seorang pun mukmin yang sedikit rizkinya lalu ia memohon kepada-Ku tambahan rizkinya sebelum terbit fajar kecuali Aku menambah dan meluaskan rizkinya, tidak ada seorang pun hamba mukmin yang sedang sakit lalu ia memohon kepada-Ku untuk kesembuhannya sebelum terbit fajar kecuali Aku memberikan kesembuhan, tidak seorang hamba mukmin yang sedang kesulitan dan men derita lalu ia memohon kepada-Ku agar dihilangkan kesulitannya sebelum terbit fajar kecuali Aku menghi-langkannya dan menampakkan jalannya, tidak ada seorang pun hamba yang dizalimi lalu ia memohon kepada-Ku agar Aku mengambil kezalimannya sebelum terbit fajar kecuali Aku menolongnya dan mengambil kezalimannya; Malaikat terus-menerus berseru hingga terbit fajar.”

Amalan Malam Jum’at
Pada malam Jum'at banyak sekali keutamaan, karena itu kita dianjurkan mengistimewakan malam Jum'at. Di antara amalan yang utama di malam yang utama:

Memperbanyak membaca tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan shalawat kepada Nabi saw dan keluarganya. Karena dalam hadis dikatakan bahwa malam Jum’at adalan malam yang mulia dan harinya adalah hari cahaya. Dalam hadis dikatakan, paling sedikitnya membaca shalawat 100 kali, lebih banyak lebih utama.
Disarikan dari Kitab Mafâtihul Jinân

Lebih lengkap dan detail tentang keutamaan Malam Jum’at dan hari Jum’at, juga amalannya, silahkan download gratis eBooknya.

Download Gratis Keutamaan malam Jum’at dan hari Jum’at, Amalan malam Jum’at dan hari Jum’at:
Doa2nya dilengkapi teks arab, bacaan teks latin dan terjemahan.

Download Gratis doa Sayfush Shaghir:

Download Gratis Doa Jawsyan Kabir

Download Gratis Doa Kumail

Wassalam
Syamsuri Rifai

Produk2 Tehnologi Informasi dan Multimedia:

Followers