Pages

Tuesday, December 9, 2008

Mutiara Hikmah: Mengapa derita itu tak terasa?

Rasulullah saw bersabda:
“Wahai hamba Allah, kalian seperti pasien yang sedang menderita sakit, dan Tuhan kalian seperti dokternya. Kesembuhan sang pasien tergantung pada apa yang diketahui dan diatur oleh dokternya. Bukan tergantung pada apa yang diinginkan dan diusulkan oleh sang pasien. Karena serahkan urusan kalian kepada Allah, niscaya kalian tergolong pada orang-orang yang beruntung.” (Majmu’ah warâm 2: 117)

Dari sabda Rasulullah saw tersebut kita bisa mengambil beberapa pelajaran yang sangat berharga bagi kehidupan kita. Tentunya dalam hal ini, supaya lebih efektif, kita perlu membuat beberapa pertanyaan lalu mencari jawabannya yang relevan dengan sabda Rasulullah saw tesebut, dan diharapkan juga Anda menambahkan pertanyaan-pertanyaan yang dihasilkan dari perenungan:
1. Adakah seorang dokter yang mampu memberi jawaban yang pasti terhadap penyakit yang diderita oleh pasiennya? Mengapa kita percaya terhadap hasil diagnose dokter? Padahal ia tidak memberikan jawaban yang pasti. Karena kita menyakini bahwa dokter itu memiliki otoritas keilmuan dalam bidangnya walaupun itu tidak pasti.

2. Mengapa kita merasakan sakit yang diderita oleh organ tubuh kita? Dan mengapa penyakit batin tidak terasa atau tidak begitu terasa? Bukankah fitrah kita sudah sangat menderita akibat bermacam-macam penyakit yang menyiksanya? Bukankah kegelisahan jiwa, goncangan hidup, dan penderitaan batin itu akibat dari penyakit-penyakit yang diderita olehnya? Mengapa kita enggan mendatangi super dokter saat gejala penyakit itu mulai terasa?Mengapa kita membiarkan penyakit itu menjalar ke seluruh organ batin? Sementara jika penyakit fisik dirasakan kita langsung mendatangi dokter.

3. Bagaimana cara menyerahkan urusan kepada Allah swt? Dalam kehidupan ini banyak sekali urusan yang tak terselesaikan oleh kemampuan gerak fisik, pikiran, dan kesempatan waktu. Banyak hal-hal yang berada di luar kemampuan manusia. Misalnya apa yang akan terjadi pada diri kita esok hari dan masa yang akan datang? Apa yang akan dialami dan dilakukan oleh keluarga kita sesudah kita pulang ke alam yang abadi? Apa-apa yang akan dialirkan kepada kita oleh keluarga kita, dan resiko apa yang akan kita derita akibat ulah keluarga kita?
4. Dalam menyerahkan urusan kepada orang lain saja bermacam-macam sebab, faktor dan tingkatan. Ada karena tidak mampu mengurusinya. Ada juga karena tak punya waktu dan kesempatan walaupun mampu melakukannya. Ada juga karena tak percaya diri walaupun sebenarnya mampu melakukannya.

5. Mengapa kita menyerahkan suatu urusan kepada seseorang? Di sini banyak jawabannya. Mungkin karena kepercayaan dan keyakinan bahwa orang tersebut memiliki kemampuan dan dapat dipercaya. Ada yang kepercayaannya penuh, ada juga yang setengah hati, ada juga karena terpaksa.

6. Demikian juga penyerahan urusan kepada Allah swt. Ulama sufi membagi penyerahan urusan kepada Allah swt ke dalam tiga tingkatan: Dengan kepercayaan penuh seperti menyerahnya seorang mayit pada orang yang memandikannya. Ada juga seperti penyerahan seorang bayi pada ibunya, dan ada juga seperti penyerahan urusan seseorang kepada pengacaranya. Model yang manakah penyerahan diri dan urusan kepada Allah swt yang paling efektif pengaruhnya dalam kehidupan kita? Dan mengapa penyerahan diri dan urusan kepada Allah swt tidak dirasakan hasilnya oleh sebagian kita?

Wassalam
Syamsuri Rifai

Pesantren Alam Maya
Macam2 shalat sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com
Amalan praktis, Doa2 harian dan bulanan:
http://islampraktis.wordpress.com
Tafsir tematik, Asbabun Nuzul, hadis2 pilihan, keutamaan surat2 Al-Qur’an:
http://tafsirtematis.wordpress.com
Amalan Praktis, Adab2 dan doa2 haji dan umroh, serta artikel2 tentangnya:
http://almushthafa.blogspot.com

Milis:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Jaringan Pendukung:
http://syamsuri149.multiply.com
http://profiles.friendster.com/syamrifai
Mari kita perluas jaringan dan persahabatan:
http://id-id.facebook.com/people/Syamsuri_Rifai/1071108775

Mari bergabung di Group Pecinta Keluarga Bahagia:
http://www.facebook.com/group.php?gid=37020211895

No comments:

Followers