Pages

Saturday, January 19, 2008

Keluarga dan Penyebab Dosa

Sebagimana yang kita maklumi bahwa suasana keluaga dapat menjadi salah satu faktor utama dan penyebab tejadinya perbuatan dosa bagi penghuninya. Paling tidak dalam keluarga ada empat hal penting yang dapat mengantarkan penghuninya pada ketaatan atau maksiat dan dosa.

Pertama: Prilaku yang diwariskan dari generasi sebelumnya
Orang tua yang memiliki sifat-sifat yang terpuji dapat mewariskan sifat-sifat itu pada anaknya, misalnya keberanian dan kesucian, dan sebaliknya.

Allah swt berfirman:
“Nuh berkata: Ya Rabbi, jangan Kau biarkan seorangpun yang kafir tinggal di muka bumi. Sesungguhnya jika Kau biarkan mereka tinggal, mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak melahirkan kecuali anak yang durjana dan sangat kafir.” (Nuh /71: 26-27).

Rasulullah saw bersabda:
“Orang yang celaka itu celaka dalam perut ibunya, dan yang bahagia bahagian dalam perut ibunya.” (Biharul Anwar, jld 3, hlm 44).

Setelah Fatimah Az-Zahra’ (sa) wafat, Imam Ali bin Abi Thalib (sa) memilih isteri yang memiliki sifat pemberi dan dermawan agar darinya lahir generasi yang pemberani dan dermawan; kalaupun tidak akan sama dengan puteri Rasulullah saw, paling tidak mendekatinya dalam dua sifat itu. Beliau menyuruh adiknya Aqil bin Abi Thalib untuk mencari perempuan yang memiliki sifat itu, maka jatuhlah pilihan itu pada Ummul Banin. Dari pernikahan dengannya beliau memiliki keturunan yang pemberani. Ketiga putera darinya, tiga-tiganya menjadi pahlawan, berjuang di samping kakaknya Al-Husein bin Ali (sa) menegakkan kebenaran, dan mereka semuanya syahid di padang Karbala. Sifat ini diwarisi oleh ayah dan ibunya.

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) pernah berkata:
“Akhlak yang baik menunjukkan pada kemuliaan keturunan.” (Ghurarul Hikam 1: 379).

Tanda-tanda anak zina
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Anak yang lahir di luar syariat memiliki tanda-tanda: pertama, membenci Ahlul bait Nabi saw; kedua, cenderung pada suatu yang haram asal keterciptaannya ; ketiga, merendahkan agama Allah; keempat, buruk kehadirannya di tengah-tengah manusia, tidak akan buruk kehadiran seseorang di tengah-tengah saudaranya kecuali ia lahir bukan dari hasil ayahnya atau ibunya hamil dalam kondisi haid ” (Biharul Anwar, jld 75, hlm 279; Safinah Al-Bihar 1/560)

Kedua: Pernikahan
Memilih isteri atau suami yang baik adalah perintah agama. Karena rumah tangga yang baik akan membuahkan masyarakat yang baik, rumah tangga yang buruk akan membuahkan masyarakat yang buruk.

Rasulullah saw bersabda:
“Wahai manusia, waspadalah kalian terhadap Khadhraud diman (sayuran yang tumbuh dari kotoran binatang).” Kemudian sahabat bertanya: Ya Rasulallah, apa yang dimaksud dengan Khadhraud diman itu? Rasulullah saw menjawab: “Perempuan cantik yang ditumbuhkan dari bibit yang buruk.” (Al-Wasail, jld 14, hlm 29).

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
“Janganlah kalian menikahi perempuan yang dungu, karena persahabatan dengannya adalah bala’, dan keturunan darinya adalah kesia-siaan.” (Al-Wasail, jld 14, hlm 56).

Ketiga: Pendidikan anak
Rasulullah saw bersabda:
‘Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, sehingga kedua orangnya menjadikannya yahudi, nasrani dan majusi.” (‘Awali Al-Laali, jld 1, hlm 35).

Rasulullah saw bersabda:
“Allah menyayangi seorang hamba yang membantu anaknya untuk berbakti padanya, dengan cara berbuat baik padanya, bersikap kasih sayang, memberinya pengajaran dan pendidikan.” (Mustadrak Al-Wasail, jld 2, hlm 626)

Rasulullah saw bersabda:
“Muliakan anak-anakmu dan didiklah mereka dengan pendidikan yang baik, niscaya kamu diampuni oleh Allah.” (Makarimul Akhlaq: 222).

Imam Ali bin Abi Thalib (as) berkata:
“Hak seorang anak dari orang tuanya: memberi nama yang baik, mendidik dengan pendidikan yang baik, dan mengajari Al-Qur’an.” (Nahjul Balaghah, hikmah 399).

Menjaga kesucian anak
Allah swt berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, hendaknya minta izin kepadamu …juga anak-anakmu yang belum baligh tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum shalat subuh, ketika kamu meninggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari, dan sesudah shalat Isya’. Itulah tiga aurat bagimu. (An-Nur: 58).

“Jika anak-anakmu telah sampai pada usia baligh, maka hendaknya mereka minta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin.” (An-Anur: 59).

Rasulullah saw bersabda:
“Wapalah kamu dalam berhubungan suami-isteri, sementara bayimu yang masih berada dalam pangkuanmu melihatnya.” (Biharur Anwar, jld 103, hlm 295).

Keempat: Makanan halal dan haram
Hendaknya disadari bahwa makanan itu berpengaruh pada fisik manusia juga berpengaruh pada ruhaninya. Makanan yang beracun merusak fisik, dan makanan yang haram merusak ruhani manusia.

Allah swt berfirman:
“Janganlah memakan harta di antara kamu dengan cara yang batil, dan janganlah membawa urusan harta itu kepada hakim, karena kamu ingin memakan sebagian harta orang lain dengan (cara berbuat) dosa, sementara kamu mengetahui.” (Al-Baqara: 188).

“Sesungguhnya orang-orang yang makan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api ke dalam perut mereka, dan mereka akan dicampakkan ke dalam neraka yang apinya menyala-nyala.” (An-Nisa’: 10)
Pada suatu hari seseorang datang kepada Rasulullah saw dan berkata: Aku ingin doaku diijabah oleh Allah swt. Rasulullah saw bersabda:
“Sucikan makananmu dan jangan masukkan ke dalam perutmu makanan yang haram. Barangsiapa yang ingin doanya diijabah, maka hendaknya ia memperbaiki makanannya dan usahanya.” (Safinah Al-Bihar 1: 448).

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Tidak ada ibadah yang lebih utama dari mensucikan perut dan kemaluan.” (Al-Majalis, jld 2, hlm 448).

Imam Zainal Abidin (sa) berkata:
“Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai oleh Allah setelah mengenal-Nya daripada kesucian perut dan kemaluan.” (Al-Majalis 2: 429).

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Semua dosa itu berat, dan yang paling berat adalah dosa yang menumbuhkan daging dan mengalirkan darah.” (Biharur Anwar 73: 317).

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Orang yang memakan makan haram, maka haji dan umrahnya serta silaturrahimnya tidak diterima oleh Allah swt.” (Safinah Al-Bihar)

Wassalam
Syamsuri Rifai

Bagi yang berminat Artikel2 Islami, Amalan praktis dan doa-doa pilihan, klik di sini:
http://shalatdoa.blogspot.com
http://syamsuri149.wordpress.com
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Yang berminat Feng Shui Islami dan rumus2nya, serta doa-doa khususnya, klik di sini:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami
Yang berminat infor periklanan dan bisnis online, klik di sini :
http://infor-indo.blogspot.com
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri

No comments:

Followers