Pages

Friday, November 30, 2007

Mengenal diri kunci Kesuksesan dan Keberkahan

Apa atau siapa diri kita?
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang mengenal dirinya ia mengenal Tuhannya.”

Diri adalah potensi mulia yang dikaruniakan oleh Allah swt kepada manusia makhluk yang paling mulia. Allah swt berfirman: “Kutiupkan ruh-Ku ke dalamnya (Al-Hijr/15: 29)

Manusia memiliki tiga potensi: Potensi Pikir (daya penyeimbang), potensi syahwat (daya tarik), dan potensi marah (daya tolak)

Potensi Pikir membuahkan: sifat kebijaksanaan, kelicikan, dan kebodohan.
Potensi syahwat membuahkan: sifat kesucian, kerakusan, dan kestatisan.
Potensi marah membuahkan: sifat keberanian, gegabah, dan pengecut.

Kebijaksanaan, kesucian dan keberanian membuahkan keadilan.
Kelicikan, kerakusan, dan kegagabah membuahkan Penindasan.
Kebodohan, kestatisan, dan pengecut membuahkan ketertindasan.

Manusia yang menggunakan potensinya sesuai dengan yang diinginkan oleh Penciptanya, ia akan mendapatkan solusi dalam setiap problem, menggapai kesuksesan dan kebahagian bahkan rizki yang tak terduga.

Allah swt berfirman:
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Dia akan memberi solusi dan mengkaruniakan rizki yang tak terduga.” (Ath-Thalaq/65: 2-3)

Takwa makna yang sebenarnya berasal dari kata wiqayah, artinya menjaga diri, menciptakan keseimbangan potensi diri dan mengaktualkannya sesuai dengan yang diinginkan oleh Penciptanya.

Allah swt juga berfirman:
“Sekiranya suatu bangsa beriman dan bertakwa, niscaya Kami buka untuk mereka keberkahan-keberkahan dari langit dan bumi..” (Al-A’raf/7: 96)

Dalam ayat ini Allah swt mengkaitkan iman dan takwa dalam ruang kebangsaan bukan bersifat pribadi, tetapi kebersamaan. Jadi keberkahan langit dan bumi akan dapat diraih, jika suatu bangsa berproses dalam keimanan dan ketakwaan.

Dalam buku-buku motivasi disebutkan bahwa keimanan, kepercayaan dan keyakinan merupakan kunci utama kesuksesan manusia.

Kaidah Spritual
“Ittihadul âqil wal ma’qûl” artinya akan terjadi transformasi antara orang yang memikirkan dan apa yang selalu dipikirkan.
Dalam buku motivasi disebutkan: Berpikir besar akan meraih sesuatu yang besar. Berpikir kecil akan meraih sesuatu yang kecil.

Informasi tentang amalan2 praktis dan doa-doa pilihan keseharian, kunjungi :
http://shalatdoa.blogspot.com

Yang berminat artikel2 Islami, Adab2 Islami, amalan2 praktis dan doa-doa pilihan keseharian, berikut eBooksnya, kunjungi dan bergabunglah bersama:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Bagi yang berminat Feng Shui Islami, berikut kaidah2 dan rumus2nya, kunjungi dan bergabunglah bersama :
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Wednesday, November 14, 2007

Sekitar Persoalan Badai

Benarkah badai itu hanya disebabkan oleh pemanasan global? Mengapa badai juga terjadi di zaman ummat terdahulu sebelum ada pemanasan global? Apakah pemanasan global itu juga akibat dari dosa-dosa manusia yang telah memanas di alam ini?

Jika badai itu hanya disebabkan oleh pemanasan global dan dosa-dosa manusia yang takwini, tentu badai itu tidak terjadi di zaman ummat terdahulu. Karena mereka masih Gaptek alam. Sebenarnya persoalan badai akibat dari bergabung dosa takwini dan dosa tasyri’i. Yang akibatnya lebih fatal ketimbang badai yang terjadi di zaman ummat terdahulu.

Persoalan badai tidak akan bisa dijawab oleh kemampuan pikiran manusia dan tehnologi. Yang hanya mampu menangkap isyarat-isyarat rahasia alam yang bersifat lahiriyah. Sementara rahasia-rahasia alam yang berdimensi batiniyah hanya Allah swt yang mengetahui, yang kemudian menginformasikan melalui Rasulullah saw dan para kekasih-Nya. Sehingga missi Rasulullah saw dinyatakan oleh Allah swt sebagai Rahmatan lil-‘alamin.

Allah swt berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menghembuskan angin yang sangat kecang kepada mereka pada hari nahas yang terus-menerus.” Al-Qamar: 19). “Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan.” (Adz-Dzariyat: 41).

“Katakanlah: Tuhanku tidak akan memperhatikan kamu kalau bukan karena doamu.” (Al-Furqan: 77).

Bagi yang berminat penjelasan sekitar badai di dalam hadis-hadis dari Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa), silahkan berkunjung ke:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Doa Keselamatan dari Badai

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا هَاجَتْ بِهِ الرِّيَاحِ وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا عَلَيْنَا رَحْمَةً وَعَلَى الْكَافِرِيْنَ عَذَابًا وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ.
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad
Allâhumma innî as-aluka khayra mâ hâjat bihir riyâh wa khayra mâ fîhâ, wa a`ûdzu bika min syarrihâ wa syarri mâ fîha. Allâhummaj`alhâ `alaynâ rahmatan wa `alal kâfirîna `adzâban wa shallallâhu `alâ Muhammadin wa âli Muhammad.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan apa saja yang dihembuskan oleh angin dan kebaikan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung dengan-Mu dari keburukannya dan keburukan apa saja yang ada di dalamnya. Ya Allah, jadikan angin itu rahmat bagi kami dan azab bagi orang-orang yang ingkar kepada-Mu, semoga Allah selalu menyampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.

Doa ini dikutip dari hadis yang bersumber dari Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata: “Jika terjadi badai maka perbanyaklah takbir, dan bacalah doa ini.” (Al-Mustadrak 6: 176).
Doa ini sangat bagus didawamkan di saat-saat musim badai. Dibaca sesudah shalat, dan saat akan terjadi badai.

Bagi yang berminat amalan praktis dan doa-doa pilihan, serta eBooks tentang Adab-adab haji dan doa-doa pilihan lainnya, download di bagian File di:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Monday, November 12, 2007

Keutamaan Surat-Surat Pilihan

Berdasarkan hadis-hadis dari Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa) setiap surat Al-Qur’an memiliki keutamaan-keutamaan selain mangandung makna-makna yang lain, secara lahir dan batin.

Pada kesempatan ini kami telah menerjemakan dan menyusun 14 surat Al-Qur’an yang keutamaannya banyak berkaitan dengan kematian selain memiliki keutamaan dari sisi yang lain. Surat-surat tersebut adalah: Surat Al-Fatihah, Al-Ikhlash, An-Nas, Ayat Kursi, Yasin, Al-Kafirun, Ash-Shaffat, Ad-Dukhkhan, Al-Insan, Al-Mulk, Al-Qaqi’ah, Ar-Rahman, dan Al-Qadar. Keutamaan surat-surat tersebut kami kutip dari hadis-hadis Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa).

eBooks surat-surat pilihan ini kami lengkapi dengan tek arab dan bacaan tek latin. Sehingga sangatlah bagus untuk melengkapi buku yasin dan doa Tahlil bagi Bapak dan Ibu yang memiliki tradisi mengadakan Haul atau selametan untuk orang tua atau keluarga yang telah meninggal.

Selain ebook ini kami telah mengupload ebooks doa-doa yang lain, bagi yang berminat dapat mendownload di bagian File di:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Saturday, November 10, 2007

Adab-Adab Memasuki Masjid Nabawi

Ziarah kepada Rasulullah saw termasuk rangkaian Adab-adab haji yang sangat penting, karena Rasulullah saw bersabda:

”Barangsiapa yang datang ke Mekkah untuk melakukan haji, dan ia tidak berziarah kepadaku aku berlepas diri darinya pada hari kiamat. Barangsiapa yang datang kepadaku untuk berziarah maka wajib baginya mendapat syafaatku; barangsiapa yang diwajibkan baginya mendapat syafaatku maka wajiblah baginya surga. Dan barangsiapa yang mati karena hijrah kepada Allah `Azza wa Jalla maka pada hari kiamat ia dikumpulkan dengan para syuhada’ badar.“ (Kitab Mafâtihul Jinân, kunci-kunci surga)

Berziarah kepada Rasulullah saw, berarti harus memasuki Masjid Nabawi. Memasuki Masjid Nabawi berarti memasuki rumah Rasulullah saw, memasuki rumah Rasulullah saw berari menjadi tamu Rasulullah saw yang harus mendapat izin dari Rasulullah saw. Allah saw berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali kamu diizinkan.”: Al-Ahzab: 53).

Agar mendapat izin dari Rasulullah saw untuk memasuki rumah Rasulullah saw, kita harus melakukan Adab-Adabnya. Kitab Mafâtihul Jinân, kunci-kunci surga, menyebutkan adab-adabnya sebagai berikut:

1. Mandi sunnah sebelum pergi ke Masjid Nabawi dan berziarah kepada Nabi saw.
2. Bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
3. Berpakaian pakaian yang suci dan bersih, dan disunnahkan memakai pakaian yang
baru dan berwarna putih.
4. Tidak tergesa-gesa dalam melangkahkan kaki, bersikap tawadhu’ dan khusu’ saat
pergi menuju ke Masjid Nabawi.
5. Memakai wangi-wangian.
6. Dalam perjalanan memperbanyak zikir, takbir, tasbih, tahmid, tahlil dan shalawat.
7. Membaca doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw, ketika akan memasuki
Masjid Nabawi, dan ketika berada di dalamnya.

Adab-adab dan doa-doa haji & Umroh, silahkan akses:
http://almushthafa.blogspot.com

Wednesday, November 7, 2007

Mengapa doa kita tidak Diijabah?

Mengapa doa kita tidak diijabah padahal Allah swt berjanji: “Berdoalah kepada-Ku pasti Aku ijabah doamu?” Pertanyaan ini sering terlontar oleh sebagian kita, ada yang terlontar dari lisannya, kadang-kadang terbesit dalam pikirannya, paling tidak tersembunyi dalam hatinya.

Apakah karena doanya yang tidak mujarrab? Atau situasinya yang tidak tepat? Atau kondisi jiwa dan hati orang yang berdoa yang menjadi penghalang? Pertanyaan-pertanyaan ini sering juga muncul menyertai pertanyaan di atas.

Ketika mereka tidak puas dengan jawaban yang mereka dapatkan, mereka mulai tidak “PD” kemudian mencari wasilah orang-orang suci seperti Rasulullah saw dan wali-wali Allah swt, yang oleh sebagian kaum muslimin dikenal sebagai Tawassul. Adapun apakah boleh tawassul dalam berdoa? Ini perlu pembahasan tersendiri. Bagi yang doanya terkabul ia menyakini bahwa wasilah itu menjadi penyebab ijabah doanya. Tapi bagi yang tidak diijabah doanya, na’udzubillah, ia mencari jalan pintas pergi ke dukun atau cara-cara lain yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.

Faktor2 apakah yang menyebabkan doa kita tidak diijabahkan? Untuk mengetahui secara detail, dialog dan pernyataan Imam Ali bin Abi Thalib (sa) terhadap pertanyaan seseorang yang doanya tidak diijabah oleh Allah swt, kunjungi:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Sunday, November 4, 2007

Keutamaan dan Amalan di Bulan Dzul-Qaidah

01 Dzul-Qaidah 1428 bertepatan 11 November 2007.
Bulan Dzul Qa`idah adalah salah satu bulan haji yang dimuliakan oleh Allah swt dan disebutkan di dalam kitab-Nya Al-Qu’an: “Musim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya di bulan-bulan itu untuk melaksanakan haji, maka ia tidak boleh rafats, tidak boleh melakukan kefasikan dan mujadalah …” (Al-Baqarah: 197).

Sayyid Ibnu Thawus mengatakan bahwa bulan Dzul Qa`idah adalah bulan dikabulkannya doa, khususnya bagi orang yang sedang berada dalam kesulitan.

Rasullullah saw bersabda: “Tanggal satu bulan Dzul Qaidah memiliki banyak keutamaan. Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah di dalamnya, taubatnya diterima, dosa-dosanya diampuni, musuh-musuhnya ridha pada hari Kiamat, matinya dalam keadaan beriman, agamanya tidak dicabut darinya, kuburnya diluaskan dan diterangkan, kedua orang tuanya diridhai dan dosanya diampuni oleh Allah, rizkinya diluaskan, zakrakatil mautnya dikasihi oleh Malaikat dan ruhnya dicabut dari jasadnya dengan mudah.”

Dalam suatu hadis dikatakan: “Barangsiapa yang memohon hajatnya kepada Allah pada malam ini (15 Dzul-Qaidah), Dia akan memberi hajat yang dimohonnya.”

Imam Ali Ar-Ridha (as) berkata: “Malam 25 Dzul-Qaidah adalah malam kelahiran Nabi Ibrahim (a.s) dan Nabi Isa (a.s), malam ini adalah malam dibentangkannya bumi dari bawah Ka’bah. Barangsiapa berpuasa pada hari ini, nilainya sama dengan berpuasa 60 bulan.

Dalam suatu hadis dikatakan bahwa hari ini (25 Dzul-Qaidah adalah hari datangnya Imam Mahdi (‘aj). (Mafatihul Jinan, bab 2, pasal 4).

Keutamaan selengkapnya dan Amalan di bulan ini, kunjungi dan download di bagian File:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

*****

Followers